Assalamu’alaikum shalihat. Seperti apa
yang sudah saya janjikan sebelumnya, saya harus dan akan kembali lagi
nge-posting sesuatu di sini (bahasa kerennya : I’ll be back yeah :P). Harus!!!Semangat!!!Fighting!!!. Abaikan prolog nan alay bin lebay ini please. I just want you know that today is so crowded.
Bayangin aja nih, dulu pas saya masih kerja jadi bankir (ajegile keren gile
lame-lame jadi gile. Pantes keluar, nggak kuat bu? :D) mau makan ada yang
masakin, bersih-bersih ada yang bantuin, enak deh. Jam 8 sampai jam 8 lagi
nggak kerasa (bohong :D), jauh-jauhan dari sang pangeran pujaan hati yang
sering bikin malam kerasa panjang justru (curahan hati yang terlambat). But
sekarang begitu melek mata otak saya langsung terprogram buat nge-list agenda
hari ini. Mulai dari belanja-belanji, bersih-bersih (nyuci dkk), masak, baca
buku, jadwal kajian (kalau ada), nge-rajut, dan yang pasti utak-utek nulis
(walau nggak jelas hasilnya). Enough yah…huh…hah…
Btw,
anyway Saya kangen naik busway hah!!!.
Seperti biasa jari-jemari saya nan lentik suka gatel kalau misal ada notifikasi
baru di BBM, apalagi kalau misal
update-an status/DP temen-temen menarik hati saya. Nah, biasanya
saya jadikan itu salah satu alasan buka pembicaraan dengan
temen lama yang sudah nggak kedengeran kabarnya. Bisa dicontoh ya, begitu trik
saya yang kadang penuh intrik (don’t try
this at home :P). Saya yakin teman-temen disini pasti lebih pinter deh
gimana nge-jaga komunikasi sama temen-temennya. Ya kan, ya kan?
Saya adalah tipe
orang yang ramai di kala ramai, dan ramai pula di kala sepi alias HERI (heboh
sendiri) itu yang sering diprotes sama suami karena itu mengurangi kadar
keanggunan saya (wkkwkwkw, kaya anggun aja). Hari ini saya menyapa salah satu
teman dekat saya yang sekarang jauh disana ( baca : Semarang). Dia
Alhamdulillah setelah nikah, bisa langsung resign
dan langsung dikaruniai momongan (dalam kurun waktu yang tidak lama). Beda sama
saya yang setelah nikah (selang 4 bulan masih sibuk nyari modal insyaAlloh,
aamiin buat usaha), bergabung dengan suami (belum genap dua bulan ini, dan
sekarang lagi nyoba peruntungan jadi pebisnis online, plus sedang fokus buat
nambah ketrampilan (sementara rajut dulu, karena paling mudah dan murah).
Ah, bukan lagi
rahasia keleus kalau misal udah SMA
ditanya mana pacarnya, kuliah pun topiknya nggak jauh seputaran itu-itu aja.
Nah lulus kuliah/sekolah terus udah kerja baru tiga bulan aja nih suka ada yang tega nanya mana calon suaminya, naik
level lagi nih. Kalau udah lama nggak keliatan ada yang dateng rumah (lawan
jenis lho ya), kelihatan udah mapan belum juga nikah bakal ditanya kapan nikah
(baca : calon aja belum punya, terus gue musti nikah sama pohon pisang???
*emosi cantik*). Naik terus sampai pada posisi saya sekarang nih pemirsa, nikah
(udah), punya rumah (segera punya, aamiin), suami mencukupi (insyaAlloh dunia
akhirat, aamiin) nah kok belum punya anak?Begitu yah kira-kira pertanyaan
kehidupan yang nggak akan kejawab sampai akhir hayat. Jawab aja atuh (slowres
lho yach, nggak pake nge-bleyer lho janji???hihihi) InsyaAlloh, mohon doanya
nggeh (yang tulus yah minta doanya, jangan pakai nge-dumel apalagi sambil mewek)
biar malaikat nyatet itu jadi amal baik buat kita.
Pasti sering
ngalamin hal serupa kan?hayo ngaku, nggak usah mau-malu tapi mau gitu. Mau apa?mau
cepet lulus (bagi yang sekolah/kuliah). Mau cepet nikah (bagi yang belum nikah,
atau mau nikah lagi), atau mau punya anak (bagi yang belum dipercaya sama Alloh
buat dikasih momongan) dan mau semua-muanya yang kata kita enak-enak aja. Yang
nggak enak?buang ke laut. Ok, kuncinya ada sama siapa dear?ada di kita.
Pertanyaan orang yang bermacam-macam dan intinya satu tujuan itu ya nggak lain
dan nggak bukan buat nguji kesiapan mental kita dear. Jadi kalau ada yang tanya
begituan jangan justru marah atau tersinggung ya dear, karena apa?itu artinya
kita belum siap mental menerima amanah dengan kita nunjukkin sikap childish.
Barangkali
niat orang itu bertanya memang tulus, siapa yang tau niat hayo?Cuma Alloh saja
lho ya. Kitanya gimana? kalau niat orang itu baik, kita sambut baik kan semoga
di doakan. Kalau misal niat orang itu baik (cara milih katanya saja yang kurang
tepat), kita sambut baik juga to ya biar kita tetap enjoy dan Alloh pun ridho.
Kalau Alloh ridho semua yang kata Alloh baik pasti dikasih buat kita, nggak
pakai lama, nggak pakai nunggu karena kita memang sudah siap. Nah ini nih yang anti mainstream, kalau niat
orang itu (maaf kata nih) kurang baik, HARUS tetap kita sambut baik ya dear.
Sekali lagi biar Alloh ridho kita pun enak nge-jalaninnya. Jadi apa pun jenis
pertanyaannya. Kuncinya apa dear?yak, 100 buat kita semua. Keep Khusnudzon sama
diri sendiri, orang lain dan Alloh zat yang tak berongga dan pengabul doa
Nah, kalau
posisi kita di posisi yang ditanya kan sudah biasa. Lantas gimana sih jadi
orang yang bertanya. Saya sih jarang sekali nanyain hal semacam itu karena
pertanyaan semacam itu bisa menimbulkan goresan yang mendalam di hati, haishah
watcha :D. Diceritain Alhamdulillah, nggak ya tanya-tanya ke orang terdekatnya
(wkwkwkw intinya sih sama aja, kepo bo’). Ah, hal semacam itu sebaiknya
dikurangi ya dear soalnya nih ya nggak ngasih input positif juga buat kita.
Nanti jatuhnya malah ‘ngrasani’. Hati-hati juga ya kalau mau bertanya hal-hal
yang sekiranya bisa bikin hati orang yang kita tanyai jadi gundah gulana
(sampai nggak bisa tidur), nah lho yang dosa siapa? But, kalau serius mau tau
(tanpa ada tendensi apa pun) it’s OK lah, pilih kata-kata yang paling baik
versi dia ya (kita kan tau karakter tiap orang beda-beda, nanti kalau versi kita
baik dia nggak gimana?salah lagi).
Inget juga ya
kakak shalihat kalau misal kita tanya sesuatu ya yang betul-betul petanyaan
yang tidak ada keterlibatan unsur senyawa Tuhan di dalamnya. Semua sih
mengandung unsur itu sih ya, iya sih tapi ada yang betul-betul udah Alloh
tetapin buat kita bahkan sebelum kita lahir lho. Apa?mati, hidup, rejeki dan
jodoh. Jadi begitu ya shalihat. Inget lidah tidak bertulang, kata-kata yang
sudah terlontar bak anak panah nggak bisa kita tarik ulang (layaknya sebuah
postingan). Terlebih lagi jika itu melibatkan orang lain, lebih dalam lagi
tentang perasaan. Jadi nggak mau kan disebut makhluk tidak berperasaan?saya sih
ogah. OK, Good night for everyone. Stay positive (thinking, feeling, doing),
dan stay blogging.
semangattt kakak!!!
BalasHapusSemangat juga adik *kecup manis manja sayang cinta dan nge-fans"
BalasHapus