Ini sudah lewat satu
pekan ketika saya harus merayakan ‘second month of resign anniversary’ saya
dari tempat saya bekerja. Ada nggak ada istilah itu ya pokoknya saya ada-adakan
saja *maksa banget*. Rasanya sih nggak gimana-gimana. Positifnya nih ya (pertama) saya bisa mengerjakan
pekerjaan yang dulu semasa sudah menikah tetapi masih LDR-an sama ‘mantan pacar’, saya enggan bahkan mengandalkan asisten
rumah tangga untuk menyelesaikannya. But, untuk sekarang saya harus
mengerjakannya dengan sigap, cermat dan penuh rasa tanggung jawab. SENDIRI. Yang
(kedua) Menikmati waktu luang dengan
sekonyong-konyongnya. Dan karena saya
adalah tipikal orang yang suka nge-game
dan suka kelewatan, dulu sempat pernah kena tegur juga lho sama atasan dan
salah satu staf saya karena hobi saya itu. Sekarang saya dihadapkan pada waktu
luang yang amat sangat banyak. Nah katakanlah saya kelar mengerjakan pekerjaan
saya pukul 11.00 siang, sisa waktu saya ini bisa saya gunakan untuk nge-game sepuasnya. Tapi setelah saya
rasakan bosan juga ya, akhirnya saya mengalihkan hobi saya yang nggak ngasilin
duit itu dengan belajar nulis, baca buku, merajut dan juga nonton tivi, pkus
BONUS bobok siang (pas dulu kerja, rasanya pengen banget bobok siang tapi nggak
bisa).Yang (ketiga) Quality time
sama Raden Yoga Nata Adhikara jadi bisa SELALU. Dulu tiap dua pekan sekali baru
ketemu, cuma dua hari (dikurangi waktu perjalanan) cukup membuat saya
termehek-mehek pas adegan naik bis kotanya. Ya, macam adegan FTV-FTV gitu deh, dipastikan
dia tersenyum amat manis sedangkan saya mewek sampai bis berangkat dan sampai
saya terlelap di dalam bis *pengakuan dosa*. Yang (keempat) bisa belajar memasak dengan serius karena setiap sore
masakan saya akan dinilai oleh si Akang. Ya, tentu saja mengandalkan google dan screenshoot (kalau kapan-kapan lupa resepnya tinggal saya buka
lagi hasil googlingan saya gitu maksudnya. But, nggak apa-apa kan belajar.
Negatifnya
adakah? Ya bukan negatif sih ya. Penyesuaian aja dari wanita bekerja di kantor
ke wanita bekerja di dalam rumah (jangan kira ibu-ibu atau istri-istri nggak
capek lho ya). (Pertama) Rasa
percaya diri agak berkurang dari wanita berpenghasilan pasti, ke wanita
berpenghasilan musiman. Dari biasanya rapi dan wangi setiap hari, sekarang
wanginya justru kalau sore hari. But, saya sudah bisa mengatasinya caranya
gimanabiar tetap berpenghasilan?Terampillah wahai para kaum wanita apapun
pekerjaanmu sekarang. Entah memasak, menjahit, merajut, berjualan, menulis dan
lain-lain dan semoga someday ketrampilanmu
itu bermanfaat bisa jadi usaha tambahan, atau malah jadi usaha utama. Kalau
kata mba Dian Sastro “Mau berprofesi menjadi wanita karir atau ibu rumah tangga
wanita tetaplah harus berpendidikan tinggi.” Karena apa?tugas utamanya adalah
mencerdaskan anak-ananknya kelak. Kalau versi saya, jika mau memilih jadi ibu
rumah tangga upayakan untuk bisa tetap berkarya (di dalam rumah) dan tetap
berpenghasilan. Bukan bermaksud untuk menandingi suami, tetapi justru untuk
belajar mandiri dan membantu suami. Katanya multitasking kan?buktikan donk. (Kedua) Nikmat yang menurut saya paling
susah dikendalikan adalah waktu luang, jangan-jangan waktu saya terbuang
sia-sia karena saya tidak membuat Daily
List To Do seperti ketika saya berkerja. Pasti, but saya sudah bisa
menyiasatinya. Jadi boleh donk istri-istri atau ibu-ibu bikin daily list to do?boleh banget. Menurut
saya itu sangat membantu. Selain jelas apa saja yang akan kita kerjakan, ada
juga estimasi waktu jadi harapannya sih tidak ada kata wasting time. Kalau itu terlalu ribet gunakan target waktu saja,
misal saya harus selesai mengerjakan pekerjaan rumah jam sekian-dan saya akan
mengisi sisa waktu saya dengan bla bla bla. Cukup simple kok dan bermanfaat
sekali. (Ketiga) Harus nge-rem hobi
jajan dan belanja *nyesek, kalau dulu suka jajan sekarang makan yang banyak
biar nggak laper dan kepengen jajan*,
begitu ada baju bagus tanya harga iklanin (dimana aja) dan jual, kalau ada uang
lebih baru boleh beli. Syukur-syukur kalau misal laba jualan bisa buat beli, jadi
itung-itung reward buat diri sendiri
karena tidak lagi menerima insentif dari perusahaan. (Keempat) dicecar pertanyaan beragam oleh pihak internal atau pun
eksternal. Ah, itu mah udah biasa. Kalau udah menthok mah yang tanya juga bosen
sendiri, udah solusinya Cuma satu #SENYUMINAJAH.
Kira-kira begitu
saja curhatan gaya bebas ala saya. Nah, ambil semua hikmah dari setiap kejadian
karena yakinlah bahwa hikmah nongolnya di belakang kalau yang di depan mah
namanya planning, dan sekali lagi
kita merencanakan Allah maha cinta-lah yang akan menentukan. Kita harus yakin
dengan keputusan yang kita ambil. Positif-Negatif pasti menyertai kok, tinggal
ambil bagian positif dan siasati negatifnya. Cara pandang dan rasa syukur
sangatlah berpengaruh, jadi belajarnya memandang setiap kejadian dari sudut
pandang yang berbeda. Dan jangan lupa bersyukur dan bahagia, karena hidup ini
hanya sekali dan kita berhak menikmati hidup kita dan bahagia. HAPPY 2ND MONTH ANNIVERSARY. Stay Healthy, and blogging.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar