Minggu, 18 Juni 2017

Tips Hemat Dalam Mengelola Pengeluaran Belanja Makanan Di Bulan Ramdhan

Sebagai seorang manajer keuangan sekaligus koki di rumah tentu saja seorang ibu harus hemat dan bijak dalam mengelola keuangan. Ramadhan adalah momen yang jika kita tela'ah lebih jauh seharusnya menjadikan kita lebih bijak (baca : hemat) dalam berbelanja makanan karena jelas intensitas makan kita yang semula bisa 3 atau 4 kali sehari menjadi 2 atau 3 kali sehari saja. Yuk kita ingat, apa yang langsung kita serbu ketika berbuka puasa? Iya, dengan segelas air putih saja rasanya stamina kita yang sempat loyo langsung segar kembali hanya dengan segelas air putih. Lalu sebetulnya lebih lapar mana dengan riwayat kita berbelanja makanan yang tak cukup satu jenis hanya untuk takjil? mata atau perut kita? Let's check. Berikut tips yang saya praktekkan di rumah di Ramadhan kali ini :

1. Membuat Menu Harian Selama Satu Pekan

Membuat menu harian akan menjadi dasar dalam membuat list to buy yang tentu saja akan sangat membantu kita agar tidak berlama-lama ketika berbelanja. Menu harian favorit saya adalah makanan awet (dalam arti bisa saya simpan di kulkas hingga 1-2hari) yang bisa saya hangatkan kembali/goreng. Contohnya : Semur, bacem, ungkep. Karena kurang menyukai frozen food ketiga menu diatas merupakan favorit wajib bagi saya. Jika tak sempat memasak sayur (sop, bening, asem dll) maka saya akan memilih timun atau sayuran segar lain sebagai teman makan ketiga menu tersebut. Jika bosan dengan lalapan maka saya akan merebus sayuran dan membuat sambal sebagai teman makannya. Mudah, simpel dan cepat bukan?

2. Membuat List To Buy

Karena kita sudah memiliki menu harian sebagai dasar pembuatan list to buy tentu akan lebih mudah dalam mengambil bahan-bahan makanan yang kita butuhkan selama sepekan bukan? Misal kita akan berbelanja di pasar maka kita tinggal mendatangi satu penjual sayur yang sudah lengkap dengan segala dagangannya. Lalu dilanjutkan berburu daging, ayam, tempe atau ikan di tempat lain. Hilang sudah judgment terhadap ibu-ibu yang hobinya 'thawaf' di pasar ketika berbelanja. Ramadhan saat yang tepat menghemat energi dengan tidak membuang banyak waktu di satu tempat.

3. Mengganti Konsumsi Kudapan Manis Dengan Buah.

Konsumsi gula berlebihan ketika sahur dan buka justru akan membuat kita cepat merasa haus tak berkesudahan. Hidangan wajib kala bulan Ramadhan tiba adalah kolak, es buah, teh manis atau yang sering kita sebut "berbukalah dengan yang manis" dan kebanyakan dari itu semua adalah makanan dengan kadar gula cukup tinggi. Fruktosa dalam buah saya rasa lebih aman untuk dikonsumsi selama jarak kurang lebih 30hari selama Ramadhan. Buah kurma adalah buah favorit yang menjadipilihan takjil andalan. Selain buah kurma, saya juga membeli buah musiman yang harganya ekonomis seperti pisang, pepaya dan jeruk. Pilih saja salah satu buah musiman yang sedang banyak ditemui di daerahmu, dijamin kantong tak akan jebol.

Selamat menuntaskan ibadah Ramadhan. Semoga 3 tips diatas bermanfaat.

Jumat, 02 Juni 2017

KLAIM JHT BPJS-TK?APA SAJA SIH DOKUMENNYA?INI DIA :-)

Ramadhan ke-7 puasa udah bolong 5 hari aja, it's amazing!Alhamdulillah hoho...aslinya sih *ngenes*. Semoga ngga kena depan belakang biar ngga makin ngenes bayar utang puasanya *ngarep banget*. Semoga teman2 masih semangat puasanya ya apa pun aktifitas teman2 semua :-) ganbatte!

Malam ini aku mau share sedikit (baca : soalnya banyak banget drama kalau mau dicritain disini mah) poin penting dari drama panjang yang akhirnya berbuah manis itu. Iya, semoga JHTku lekas cair biar bisa buat beli sirup sama nastar kan mau lebaran walau ngga bisa pulang kampung pas hari H-nya  wkwk. Baca : JHT (jaminan hari tua).

Aku pernah bekerja kurang lebih selama tiga tahun (2012-2015). Aku resign per 30 agustus 2015. Nah, karena dulu aku termasuk pemegang kartu jamsostek (sekarang : BPJS-TK) jadi pihak perusahaan dan aku sendiri secara rutin membayar premi asuransi bukan? Nah baru kemarin hari Rabu (31/05/2017) proses pengajuan JHTku clear. Semoga sih lekas cair ya karena menurut pihak BPJS sendiri akan dibayarkan maksimal 5 hari kerja (minus tanggal merah dan sabtu minggu off course). Nah buat teman2 yang mau klaim berikut ya syarat2 yang dibutuhkan untuk klaim JHT BPJS-TK :

1. KTP Asli dan Fotocopy 2 Lembar
2. Kartu Keluarga Asli dan Fotocopy 1 Lembar
3. Kartu kepesertaan Jamsostek/BPJS-TK Asli dan Fotcopy 1 Lembar
4. Surat Keterangan Pernah Bekerja (Paklaring) Asli dan Fotocopy 1 lembar
5. Buku Tabungan Asli dan Fotocopy 2 lembar
6. Bagi yang berhenti kerja (resign) setelah 01 September 2015 maka harus dilengkapi dengan surat keterangan berhenti bekerja yang di laporkan perusahaan ke Disnaker setempat dan tembusan ke BPJS Ketenagakerjaan.