Kamis, 29 Oktober 2015

TIPS MERAWAT PERHIASAN EMAS

Ya, ya, ya aku bahagia diriku kini tak lagi sendiri *megangin pipi gara-gara gusi yang bengkak, lekas sembuh ya sayang, elus-elus lembut*. Kali ini saya akan bagi-bagi tips hasil dari membaca buku karya Rizem Aizid yang judulnya "Muntah Uang dengan Inves Logam-Logam Mulia (Emas, Perak, dan Permata)". Siapa sih yang nggak punya emas?Kayanya sih rata-rata walaupun perempuan tidak (belum) suka memakai emas pasti punya deh ya yang namanya perhiasan satu ini. Bahkan sekarang pada lomba-lomba buat bisa beli emas batangan. Kalau kamu gimana?Yuk, mulai mikir jangka panjang. Emas selain bisa dijadikan perhiasan dan investasi, harganya juga sangat stabil lho. Makin naik, jarang turun dan turun pun tidak akan jauh dari harga awal pada saat kita membelinya. Begini yah tips membersihkan  emas (perhiasan) yang saya kutip dari buku yang sudah saya sebutkan diatas:

1. Sebelum membersihkan emas, persiapkan dulu alat dan bahan yang akan kita gunakan untuk membersihkannya. Bahan : sabun bayi, sikat lembut, kain lembut, dan dua mangkuk air hangat. Caranya adalah sebagai berikut : Tuangkan beberapa tetes sabun bayi kedalam satu mangkuk air hangat yang sudah kita siapkan tadi, aduk hingga merata. Kemudian rendam perhiasan yang akan kita bersihkan di dalam cairan ini selama kurang lebih 10 menit.

2. Setelah itu, untuk menyingkirkan kotoran yang menempel/menyangkut di sela-sela perhiasan sikatlah dengan sikat berbulu lembut. Lakukan hingga ke detail perhiasan, pastikan bahwa tidak ada lagi kotoran yang tertinggal dan menyangkut di sana.

3. Selanjutnya, celupkan emas pada mangkuk kedua yang sudah kita isi air hangat tadi. Lakukan beberapa kali sehingga tidak ada lagi kotoran dan sisa sabun yang menempel.

4. Pastikan bahwa emas yang sudah kita cuci benar-benar telah bersih, kemudian keringkan dengan kain berbahan lembut dan angin-anginkan. Setelah emas benar-benar kering, pasti emas akan lebih bersinar.

Pada dasarnya kita sering salah kaprah dengan hanya mendengar dari orang-orang terdahulu saja mengenai bagaimana cara merawat atau membersihkan perhiasan kita. Dengan begitu dikhawatirkan kita justru mengikuti cara yang salah dan berujung pada kerusakan kondisi perhiasan emas kita. Bagaimana sih cara merawat emas yang baik dan benar?

DO :)

1. Sekalah perhiasan emas kita sesering mungkin. Gunakan lap lembut (berbahan katun) dan bahan abrasif, seperti autosol yang banyak dijual di supermarket atau bengkel. Dalam hal ini bisa juga menggunakan kapas, jika kita tidak kesulitan dalam menggosok perhiasan kita.

2. Untuk penyimpanan, perhiasan emas kita sebaiknya disimpan pada tas kain sebelum dimasukkan kedalam lemari atau tas yang berbahan dasar kulit. Untuk lebih menjaga kadar emas kita, gunakan pula silica gel yang bisa kita beli di supermarket. Tempat lain yang direkomendasikan untuk menyimpan perhiasan emas kita antara lain : kotak kertas, plastik dan logam.

3. Jika perhiasan emas kita sudah mengalami banyak goresan, dan kita tidak keberatan jika perhiasan emas kita mengalami penyusutan. Maka kita bisa meminta tukang servis emas untuk melakukan pengamplasan terhadap perhiasan emas kita. Gunakan amplas nomor 1000, dan diikuti dengan nomor 2000. Bila dirasa sudah cukup halus, bersihkan dengan cairan autosol agar perhiasan emas kita lebih cemerlang. Jika warna belum begitu cemerlang artinya proses pengamplasan masih belum sempurna. Nah, cara inilah yang sering kita kenal dengan sebutan Polishing. Cara ini tidak berlaku untuk perhiasan yang bersifat sepuhan karena bisa menyebabkan lapisan sepuh hilang.

4. Jika terdapat detail seperti permata pada perhiasan kita. Maka cara membersihkannya pun sama, dengan digosok dan dibilas berulang hingga permatanya kembali berkilau. Namun, menggosok permata akan memakan waktu lebih lama dan itu  tergantung pada tingkat keburaman serta jenis permatanya. Fyi, jika kita membersihkan diamond cara tersebut tidak berlaku karena diamond dikenal sebagai permata paling keras di dunia. Jadi pergilah saja ke tempat dimana kita membelinya, agar diamond kita tidak mengamali kerusakan.

DON'T :(

Berikut saya cantumkan pula  salah kaprah yang sering dan umum dilakukan ketika kita bermaksud membersihkan perhiasan emas kita. Cara apa saja sih yang sudah dianggap lazim itu?

1. Merebus perhiasan emas. Bagi yang sudah mengerti ilmunya cara ini boleh saja diterapkan, akan tetapi kita yang masih awam sebaiknya menghindari cara ini karena ada jenis perhiasan emasn yang dihiasi batu permata yang tidak tahan dengan suhu panas yang justru akan menyebabkan warna batu permata menjadi pudar dan tidak cemerlang.

2. Perebusan yang sering dilakukan dengan panci berbahan aluminium bisa menyebabkan timbulnya warna hitam (oxid). Jika ingin menghilangkan warna hitam ini, tambahkan sedikit garam pada saat kita merebusnya (sekali lagi, berlaku bagi yang sudah mengerti ilmunya ya).

3. Tidak melakukan perebusan dengan menggunakan asam (jika perhiasan kita dilengkapi dengan permata). Asam ternyata juga bersifat abrasif dan menyebabkan berkurangnya kilau permata atau justru memburamkannya.Ini dapt terjadi jika batu permata yang kita miliki bersifat soft  (batu amber contohnya). Hati-hati juga pada permata imitasi, jika dibersihkan dengan cara ini makan bisa terjadi perubahan warna akibat dari inclusion (semacam partikel yang berada dalam satu batu permata yang bisa menjadikannya berubah warna).

Sekian, semoga bermanfaat tips kali ini. Keep blogging everywhere. Semangat!!!

Rabu, 28 Oktober 2015

KULINER : WARUNG LAMONGAN MC. DARMO BANDUNG

Seperti biasa ada kalanya saya nggak masak karena si do'i menjanjikan ngajak makan malam di luar. Dari rumah nge-planning bakal makan di BAKSO BUDJANGAN. But, setelah agak jauh saya bingung. Kok kayanya nggak lewat sini ya tu tempat 'ngemil' bakso. Why ngemil? Cause orang Indonesia belum makan nasi belum kenyang dan sering nge-klaim belum makan. Wkwkwkwk, saya nggak ya. NGGAK MAU NGAKU :D. Usut punya usut si do'i ternyata ngidam makan di warung Lamongan (yang dikasih info sama salah satu temen kantor si do'i), nah akhirnya kami berdua nyatronin tu warung yang letaknya di Jalan Belitung (kompleks taman lalu lintas, bandung). Pada tau kan?kalo nggak yuk nyasar sesarengan kalo main kesini :P


Penampakan dari luar sih biasa ya seperti warung-warung lamongan pada umumnya but jangan salah, antriannya spekta banget menurut saya (untuk sekelas warung tenda). Baru kesana sekali sih dan itu di atas jam makan malam orang pada umumnya, tapi tetep aja rame. Kelihatan jawa banget (suka pokoknya) soalnya mas-mas disini pada pake celana pendek (fyi : orang asli sini aku acungin dua jempol meskipun jualan makanan anyir sekalipun seperti ikan, daging dan ayam mereka selalu memakai celana panjang dan selalu rapi), dari percakapan di dapur pun terdengar celotehan mereka khas orang jawa (jawa timuran lebih tepatnya *jadi kangen jawa timur*). Dan emang juragannya asli dari Lamongan, jadi beneran warung lamongan (hihihi, bukan bajakan).

Yah, seperti warung lamongan pada umumnya disini tersedia macam-macam menu seperti ayam, bebek, puyuh, dara dan lele (dengan berbagai cara mengolahnya). But minuman disini lebih variatif, warung (tenda) lamongan pada umumnya nggak jualan jus. Nah, disini kita-kita bisa pesen jus favorit kita juga lho. Waktu saya kesana saya pesen Bebek (saya bukan pecinta bebek lho, just coba-coba). Nunggu kira-kira 20 menitan, lama nggak sih?relatif, kalau orang udah laper mah 10 menit aja udah monyong-monyong. But menurut saya disini nggak lama, pesanan banyak, yang nge-layanin juga nggak kalah banyak, plus kayanya udah ada job desk masing-masing buat para kru MC DARMO.

Porsinya bisa dibilang cukup besar ya, buat saya (baca : cewek yang makannya lumayan banyak dari kebanyakan cewek). Dari mulai nasi, sambal, bebek, dan lalapannya. Puas pokoknya (ukuran). Nah gimana soal rasa?sekali lagi saya tekankan bahwa saya bukan pecinta bebek. Nah kira-kira objektif nggak yah penilaian saya soal rasa ini?harusnya sih iya. Soal rasa sepadan sama antriannya saya rasa. Bebeknya lembut di dalem, garing di luar, dan gurih sekali. Sambelnya juga gurih, ada (rasa) terasinya, saya suka. Gimana dengan harga?Yup, 2 porsi nasi, 2 porsi bebek (paha dan dada), plus minuman teh manis dan jeruk hangat dibandrol Rp 65.000,00 (harga bisa berubah sewaktu-waktu lho ya, hehehe) soal harga juga dinilai sendiri, kan relatif juga ya. Total jendral nila saya adalah  8 dari 10. Yey, big applause donk. Sampai jumpa di jalan-jalan dan makan-makan berikutnya ya. Stay blogging, yeah!

Rabu, 21 Oktober 2015

CANTIK DALAM PERSPEKTIF ISLAM

Hari ini  sembari nyetrika saya nyimak acara TV (hal yang sangat langka) karena biasanya TV di monopoli oleh suami di pagi hari dengan menonton acara favoritnya yang tidak lain dan tidak bukan adalah  SPONGEBOB SQUARE PANTS . Saya sangat takjub dengan wajahnya yang sampai terlongo-longo menyaksikan aksi konyol dari tokoh kartun yang diangkat dari perwujudan sabut cuci piring itu. Well, menurut saya nggak banget(kapan-kapan saya bedah deh kenapa kartun itu begitu digemari, wkwkwkw). Sangat kontras dengan kondisi semalam dimana wajahnya menyimak data statistik Perbankan Indonesia sambil mendengarkan yang saya pikir itu adalah musik, ternyata adalah recording hasil presentasi mantan kepala kantor Pusat BRI yang baru-baru ini ia ceritakan kepada saya. Wahai suamiku kamu lucu dan menggemaskan sekali. Sudah-sudah ini bukan melodrama atau drama korea.

Nyambung yang tadi ya, acara TV yang saya simak hari ini adalah sebuah kajian yang mengangkat tema cukup menarik. Temanya adalah mengenai kecantikan, dan bagaimana isu kecantikan yang sekarang ini sedang marak disorot dari sisi agama Islam. Komentator dari dunia selebritis ada Mba Andi Soraya dan Mba Soraya Larasati (keduanya sama-sama Soraya). Acara ini diisi oleh Ustadzah Qurrota 'Ayun. Ada juga bintang tamu sekaligus pelaku (bedah kecantikan) yaitu Mba Ratu Metta. Dan yang nggak kalah cetar yaitu rombongan Ibu-ibu majelis taklim dari seluruh Indonesia yang mengenakan baju warna-warni yang semakin membuat acara ini semarak. Komplit ya. Oh iya, satu-satunya lelaki tampan yang tersorot kamera adalah host dari acara ini adalah Kak Bobby. Sudah lengkap ya?

Dalam kajian kali ini Ummi ‘Ayun (begitu beliau akrab di sapa) menjelaskan bahwa setiap manusia terlahir sempurna dan indah. Semua membawa kekurangan yang sudah barang tentu dilengkapi pula dengan kelebihan yang melekat pada diri setiap individu. Pun dengan perempuan, ia terlahir cantik dengan versi masing-masing. Ada yang berhidung tidak terlalu mancung tetapi tetap cantik, ada yang bergigi ‘gingsul’ tapi menambah manisnya, serta ke-khasan masing-masing individu yang tidak ada satupun yang serupa di dunia ini. Dan semua sudah diciptakan Allah secara seimbang. Beliau pun mengutip sebuah ayat dari kitabullah yang berbunyi :

“Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (QS At-Tin : 4)

Nah, selang beberapa menit setelah beliau menjelaskan tentang bagaimana keindahan fisik manusia beserta bagaimana cara mensyukurinya ditampilkanlah slide-slide tentang seseorang yang telah mengubah beberapa titik di wajahnya dengan sulam bibir, sulam alis, tanam benang, dan tarik wajah yang tak lain adalah Mba Ratu Metta. Motivasi Mba Metta dalam melakukan ‘revisi’ terhadap ketidak puasan atas ciptaan Allah itu adalah dorongan dari sang calon suami. Yah, baru jadi calon pemirsa. Yang langsung disambut agak sarkatis oleh Mba Andi Soraya sebagai komentator. Beliau (Mba Andi) berkata “mba Metta yang masih cantik dan muda saja diminta tarik-tarik wajah demi dia. Gimana nanti kalau wajah mba sudah nggak bisa di tarik-tarik?apa dia bakal ninggalin mba demi yang lain?”.

Mba Metta pun akhirnya menjawab dan mengakui bahwa beliau pun melakukan ini karena dasar suka dan ingin tampil lebih cantik (jadi memang atas permintaan calon suami, dan beliau mengiyakan) bukan atas dasar paksaan. Dari sisi Mba Soraya Larasati ( sebagai komentator ke dua), beliau lebih slow dalam menanggapi “Jika itu permintaan suami sih nggak apa-apa menurut saya (beliau menyebutkan hadits yang terbatas pada nama perawinya saja yaitu Imam Nawawi tanpa menyebutkan redaksi dan beliau pun mengakui sumbernya hanya terbatas dari internet).” Mba Metta pun kemudian meminta solusi dan pandangan atas apa yang sudah dilakukannya kepada sang empunya acara. Ummi ‘Ayun pun  kemudian membacakan sebuah hadits yang bunyinya demikian :

Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan, “Allah melaknat tukang tato, orang yang ditato, al-mutanamishah, dan orang yang merenggangkan gigi, untuk kecantikan, yang mengubah ciptaan Allah.
(HR. Bukhari , Muslim, dan mutaffaqun alaih).

Beliau sebagai nara sumber sangat tegas dalam menerangkan bahwa memang tidak boleh merubah ciptaan Allah dalam bentuk apa pun(baik permanen maupun non  permanen). Kecuali untuk case tertentu (misal : karena sebuah kecelakaan seseorang mengalami bibir sumbing maka justru itu wajib dioperasi karena demi kemaslahatan, contohnya ketika membaca Qur’an).  Bahwa Allah sudah menciptakan kita dengan sebaik-baiknya penciptaan. Lalu apa kabar dunia yang sekarang ini dipenuhi dengan tindakan bedah kecantikan yang sudah dianggap mainstream itu?Wallahu ‘alam. Memang benar Islam datang dalam kondisi terasing dan akan pergi dalam kondisi terasing pula. Orang taat dianggap fundamental. Orang ikut-ikutan justru semakin banyak followernya. *miris*

Saya kemudian mengingat bahwa ketika saya menikah saya terpaksa dicukur alis, bulu wajah, dan memakai bulu mata(rasanya kepengen nangis sepanjang hari itu, karena alis saya hilang serta bulu mata palsu berat sekali). Semoga itu terus menjadi pelajaran sekaligus reminder buat saya. Saya juga bukan manusia sempurna dan menabur dosa dimana-mana. Tetapi saya mengiyakan pendapat Ummi ‘ayun bahwa semua orang tentulah pernah melakukan dosa tetapi kembali bagaimana kita menyikapi itu selanjutnya. Hidup harus terus berlanjut bukan? Yang sudah kita tutup, yang belum mari kita tingkatkan ilmu pengetahuan. Yey, atas nama ILMU PENGETAHUAN. SEMANGAT. Terus berkarya, menulis, dan menjadi blogger yang bermanfaat. Salam…

Selasa, 20 Oktober 2015

OPINI : JANGAN MENCAMPURI APA YANG MENJADI HAK PENUH ALLAH

Assalamu’alaikum shalihat. Seperti apa yang sudah saya janjikan sebelumnya, saya harus dan akan kembali lagi nge-posting sesuatu di sini (bahasa kerennya : I’ll be back yeah :P). Harus!!!Semangat!!!Fighting!!!. Abaikan prolog nan alay bin lebay ini please. I just want you know that today is so crowded. Bayangin aja nih, dulu pas saya masih kerja jadi bankir (ajegile keren gile lame-lame jadi gile. Pantes keluar, nggak kuat bu? :D) mau makan ada yang masakin, bersih-bersih ada yang bantuin, enak deh. Jam 8 sampai jam 8 lagi nggak kerasa (bohong :D), jauh-jauhan dari sang pangeran pujaan hati yang sering bikin malam kerasa panjang justru (curahan hati yang terlambat). But sekarang begitu melek mata otak saya langsung terprogram buat nge-list agenda hari ini. Mulai dari belanja-belanji, bersih-bersih (nyuci dkk), masak, baca buku, jadwal kajian (kalau ada), nge-rajut, dan yang pasti utak-utek nulis (walau nggak jelas hasilnya). Enough yah…huh…hah…
                Btw, anyway Saya kangen naik busway hah!!!. Seperti biasa jari-jemari saya nan lentik suka gatel kalau misal ada notifikasi baru di BBM, apalagi kalau misal  update-an status/DP temen-temen menarik hati saya. Nah, biasanya saya  jadikan  itu salah satu alasan buka pembicaraan dengan temen lama yang sudah nggak kedengeran kabarnya. Bisa dicontoh ya, begitu trik saya yang kadang penuh intrik (don’t try this at home :P). Saya yakin teman-temen disini pasti lebih pinter deh gimana nge-jaga komunikasi sama temen-temennya. Ya kan, ya kan?
Saya adalah tipe orang yang ramai di kala ramai, dan ramai pula di kala sepi alias HERI (heboh sendiri) itu yang sering diprotes sama suami karena itu mengurangi kadar keanggunan saya (wkkwkwkw, kaya anggun aja). Hari ini saya menyapa salah satu teman dekat saya yang sekarang jauh disana ( baca : Semarang). Dia Alhamdulillah setelah nikah, bisa langsung resign dan langsung dikaruniai momongan (dalam kurun waktu yang tidak lama). Beda sama saya yang setelah nikah (selang 4 bulan masih sibuk nyari modal insyaAlloh, aamiin buat usaha), bergabung dengan suami (belum genap dua bulan ini, dan sekarang lagi nyoba peruntungan jadi pebisnis online, plus sedang fokus buat nambah ketrampilan (sementara rajut dulu, karena paling mudah dan murah).
Ah, bukan lagi rahasia keleus kalau misal udah SMA ditanya mana pacarnya, kuliah pun topiknya nggak jauh seputaran itu-itu aja. Nah lulus kuliah/sekolah terus udah kerja baru tiga bulan aja nih suka ada  yang tega nanya mana calon suaminya, naik level lagi nih. Kalau udah lama nggak keliatan ada yang dateng rumah (lawan jenis lho ya), kelihatan udah mapan belum juga nikah bakal ditanya kapan nikah (baca : calon aja belum punya, terus gue musti nikah sama pohon pisang??? *emosi cantik*). Naik terus sampai pada posisi saya sekarang nih pemirsa, nikah (udah), punya rumah (segera punya, aamiin), suami mencukupi (insyaAlloh dunia akhirat, aamiin) nah kok belum punya anak?Begitu yah kira-kira pertanyaan kehidupan yang nggak akan kejawab sampai akhir hayat. Jawab aja atuh (slowres lho yach, nggak pake nge-bleyer lho janji???hihihi) InsyaAlloh, mohon doanya nggeh (yang tulus yah minta doanya, jangan pakai nge-dumel apalagi sambil mewek) biar malaikat nyatet itu jadi amal baik buat kita.
Pasti sering ngalamin hal serupa kan?hayo ngaku, nggak usah mau-malu tapi mau gitu. Mau apa?mau cepet lulus (bagi yang sekolah/kuliah). Mau cepet nikah (bagi yang belum nikah, atau mau nikah lagi), atau mau punya anak (bagi yang belum dipercaya sama Alloh buat dikasih momongan) dan mau semua-muanya yang kata kita enak-enak aja. Yang nggak enak?buang ke laut. Ok, kuncinya ada sama siapa dear?ada di kita. Pertanyaan orang yang bermacam-macam dan intinya satu tujuan itu ya nggak lain dan nggak bukan buat nguji kesiapan mental kita dear. Jadi kalau ada yang tanya begituan jangan justru marah atau tersinggung ya dear, karena apa?itu artinya kita belum siap mental menerima amanah dengan kita nunjukkin sikap childish.
                Barangkali niat orang itu bertanya memang tulus, siapa yang tau niat hayo?Cuma Alloh saja lho ya. Kitanya gimana? kalau niat orang itu baik, kita sambut baik kan semoga di doakan. Kalau misal niat orang itu baik (cara milih katanya saja yang kurang tepat), kita sambut baik juga to ya biar kita tetap enjoy dan Alloh pun ridho. Kalau Alloh ridho semua yang kata Alloh baik pasti dikasih buat kita, nggak pakai lama, nggak pakai nunggu karena kita memang sudah siap.  Nah ini nih yang anti mainstream, kalau niat orang itu (maaf kata nih) kurang baik, HARUS tetap kita sambut baik ya dear. Sekali lagi biar Alloh ridho kita pun enak nge-jalaninnya. Jadi apa pun jenis pertanyaannya. Kuncinya apa dear?yak, 100 buat kita semua. Keep Khusnudzon sama diri sendiri, orang lain dan Alloh zat yang tak berongga dan pengabul doa
Nah, kalau posisi kita di posisi yang ditanya kan sudah biasa. Lantas gimana sih jadi orang yang bertanya. Saya sih jarang sekali nanyain hal semacam itu karena pertanyaan semacam itu bisa menimbulkan goresan yang mendalam di hati, haishah watcha :D. Diceritain Alhamdulillah, nggak ya tanya-tanya ke orang terdekatnya (wkwkwkw intinya sih sama aja, kepo bo’). Ah, hal semacam itu sebaiknya dikurangi ya dear soalnya nih ya nggak ngasih input positif juga buat kita. Nanti jatuhnya malah ‘ngrasani’. Hati-hati juga ya kalau mau bertanya hal-hal yang sekiranya bisa bikin hati orang yang kita tanyai jadi gundah gulana (sampai nggak bisa tidur), nah lho yang dosa siapa? But, kalau serius mau tau (tanpa ada tendensi apa pun) it’s OK lah, pilih kata-kata yang paling baik versi dia ya (kita kan tau karakter tiap orang beda-beda, nanti kalau versi kita baik dia nggak gimana?salah lagi).

Inget juga ya kakak shalihat kalau misal kita tanya sesuatu ya yang betul-betul petanyaan yang tidak ada keterlibatan unsur senyawa Tuhan di dalamnya. Semua sih mengandung unsur itu sih ya, iya sih tapi ada yang betul-betul udah Alloh tetapin buat kita bahkan sebelum kita lahir lho. Apa?mati, hidup, rejeki dan jodoh. Jadi begitu ya shalihat. Inget lidah tidak bertulang, kata-kata yang sudah terlontar bak anak panah nggak bisa kita tarik ulang (layaknya sebuah postingan). Terlebih lagi jika itu melibatkan orang lain, lebih dalam lagi tentang perasaan. Jadi nggak mau kan disebut makhluk tidak berperasaan?saya sih ogah. OK, Good night for everyone. Stay positive (thinking, feeling, doing), dan stay blogging. 

Senin, 19 Oktober 2015

RAJUT : BROS 5 KELOPAK

Hi, hi jumpa lagi dengan saya. Alhamdulillah semoga semakin rajin nge-blog dan 'mamerin' karya saya disini ya (mohon doanya). Ngomong-ngomong saya punya hobi baru yang kini sudah tak lagi menjadi rahasia. Dan kali ini saya akan share hasil belajar saya (hasil youtube-an dan googling) walaupun belum bisa cepet belajarnya. Yup, dimulai dari yang paling sederhana dulu ya semoga someday  saya bisa bikin pola sendiri dan nge-share juga hasilnya di blog ini. Bukan bermaksud untuk pamer insyaAlloh, semoga ini juga menjadi salah satu bentuk rekam jejak karya saya dan bersifat long last yach Aamiin. Yuk mulai :

Alat dan Bahan :

1. Benang (bisa katun bisa polyster) saya menggunakan keduanya pada sampel gambar saya
2. Gunting
3. Benang
4. Hakken ukuran 3 (bisa menyesuaikan sesuai ukuran benang)

Jenis Tusukan :

1. Tusuk Rantai/Chain (CH) intip disini 
2. Tusuk Slip Stich (SS/ST) lihat disini
3. Tusuk Double Crochet (DC) kulik disini

Pola :

Round Pertama : Buat 4 CH, kemudian masukkan hakken ke lubang pertama untuk membentuk 1ST. (Hasil dari Round Pertama akan berbentuk lingkaran yang pada lubang tengahnya nanti akan dijadikan sebagai titik pusat untuk membuat tusukan pada round kedua)

Round kedua : Buat 11 DC dengan berpusat pada hasil dari lingkaran round pertama.

Round ketiga : Pada tiap lubang DC yang dihasilkan oleh round dua kita buat masing-masing 2DC di tiap lubang, setelah lubang pertama selesai maka pindah ke lubang selanjutnya dengan membuat 2 DC. Untuk menutup.2  DC pada 2 lubang tadi harus diakhiri dengan 2CH dan 1ST pada lubang terakhir. Jadi begini kira-kira (2DC-2DC, 2CH, 1ST) pada tiap 2 DC dari hasil DCdi round kedua. Akhiri dengan 1 ST untuk mengunci/ mengakhiri round ketiga.

Pengembangan :

Kelopak bisa dibuat sesuai dengan keinginan dan kebutuhan kita. Nah diatas saya membuat 5 kelopak dengan menggunakan 11 DC di round kedua. Jika teman-teman ingin membuat 10 kelopak misalnya maka teman-teman hanya butuh untuk mengalikan dua untuk jumlah DC pada round dan ditambah 1 DC. Jadi rumusnya adalah : Jumlah Kelopak yang diinginkan = (2xjumlah kelopak)+1 = XX DC.

Untuk membuat jumlah DC pada round kedua jika jumlah DC bertambah otomatis ring yang dibutuhkan pada round pertama harus bertambah pula, bisa ditambah 2-3CH untuk setiap kenaikan jumlah 7-10 DC (tergantung jenis benang).

Begini nanti kita-kira hasilnya. Sangat mudah lho :)

Keterangan : Gambar (1) menggunakan benang katun gradasi, sedangkan Gambar (2) menggunakan benang polister. Tingkat kerapatan dan kerapihan juga dipengaruhi oleh penggunaan benang ya.

Jumat, 16 Oktober 2015

BERJEMUR DI KOTA BANDUNG, KAPAN LAGI?

Oke, Jumpa lagi dengan saya syalalala. Saya lagi ditinggal suami dinas ke Jakarta selama 2 hari, dan saya di daulat untuk berkeliling kota Bandung without him. Oh, its so big YES YES *i think*. InsyaAlloh besok deh semoga bukan cuma rencana saja (ikutan aamiinin yah plis :P ). Entahlah saat semua kemudahan ada di depan mata kenapa seolah kemalasan kian menghinggapi *wkwkwk*. Dulu pas jaman kuliah, kan serba pas-pasan tuh tapi jiwa petualang saya tu cetar membahana ngalahin bulu mata anti badainya syahrini. Beneran deh, tanya sama temen2 saya :D. Nah, sekarang saat semua kerasa semua tersedia (dalam arti cukup) saya justru enggan melanjutkan misi 'mbolang' saya ini. 

Bandung adalah tempat impian saya tinggal. Beneran, sejak yah pokoknya sejak saat itu (rahasia). Kakak pertama saya tinggal di Jakarta, kakak kedua saya tinggal di Bekasi, dan saya terdampar di Bandung. Allah baik ya, DIA menjawab doa saya untuk cita-cita saya tinggal di kota nan sejuk, ramah dan cantik ini. Sejuk karena hawanya memang adem sekali, mungkin karena kondisi topografisnya (opo kuwi :D), di dukung pula Bandung memiliki banyak taman-taman yang hijau yang seger bener. Ramah karena disini orang marah saja alus pisan euy, kadang saya tidak bisa membedakan mereka sedang marah atau ngomong biasa ya karena roaming nasional, yes!. Kebayang dong pas lagi nggak marah gimana alusnya?. Kalau cantik, siapa sih yang nggak tau kalau bandung adalah pusat orang cantik, ya to?bukan berarti orang dari daerah lain (seperti saya) nggak cantik lho ya :D

Kemarin, adalah tahun baru Islam. Dan saya ada kesempatan jalan-jalan bersama suami karena si doi libur. Ya, kami selalu mengagendakan jalan hemat kecuali hobi nonton film di malam minggunya kumat. Kalau lagi nggak kumat bisa anteng sekali nonton di rumah sediain coklat panas atau buah seger aja. Sehabis dzuhur kami langsung nyatronin tempat makan yang sudah kami impi-impikan dari semalam. Apa?B.A.K.S.O Yey! makanan sejuta umat, saya suka sekali walaupun dia tidak begitu menyukainya dan akhirnya dia ngalah demi saya tentunya. Ahai, cinta deh :* (walau pun sampe sana dia keukeuh pesen mie ayam ceker) nah loh!!!. Dia nunjukkin ke saya tempat makan Bakso yang yo'i banget (kata dia, rasanya JAWA banget. Nampol katanya). Soalnya lidah kami sama-sama jawa, walau dia blaster jawa-madura :D.

Saya tunjukkin ya tempat makan kami yang sangat sederhana dan jawa banget ini. Kenapa saya bilang jawa banget?Karena pada saat bayar di kasir kami iseng ngomong jawa si teteh yang kami kira sundanese ternyata nyaut pake bahasa jawa juga. Ahai Boyolali punya ternyata, dan ternyata karyawan situ rata-rata adalah orang jawa juga. Seneng deh rasanya ketemu sodara di rantau *mulai melankolis*. Yup kami makan di BAKSO dan MIE AYAM LODAYA atau sering disebut BML seperti yang tertulis di seragam-seragam para karyawannya. Dimana letaknya?Jalan Veteran no3 persis sebelahan sama Jalan Van Den Venter No 1, Bandung (kayanya relokasi dari jalan Lodaya deh ya). Outlet Baksonya pas di pertigaan gitu kaya rumah model Hug ya?bener nggak nulisnya, ah sudahlah semoga mudeng. Nah bagi kamu pecinta Bakso patut dicoba deh ya. Begini penampakan labelya :


Gini list menunya, bisa dikatakan harganya cukup 'ramah' ya asal jangan keseringan. Ingat kantong dan kolesterol !!!



Menu unik, ini adalah bahan mi yang di goreng yang rasanya kriuk-kriuk, gurih dan tidak berminyak. Dilist dicantumkan dengan nama KRIUK :D (pengganti kerupuk)


Rekomended banget deh pokoknya. Nyaman buat nongkrong sama temen-temen atau pun keluarga. Hommy banget bangunannya (klasik kaya di galeri), toiletnya bersih, musholanya agak luas, ada taman hijaunya (walau sedikit, karena terbatasnya tempat sih ya), mas dan mbanya ramah2 seramah harganya. Kalau main di Bandung dan agak lama, boleh dicoba yah. Next trip, jeng-jeng. We must find TOBUCIL and KLABS :D. OK, lets Go!!! Disambung.....hari berikutnya (karena stadium kelelahan cukup akut sehingga tidak berpikir sejara jernih) ahahahai!

Setelah kenyang kami lanjut nyusurin jalanan kota Bandung yang lumayan HOT juga kalau nggak ketolong sama taman-taman kota yang banyak ditemukan di kota ini. Plus pohon-pohon tua (yang kadang-kadang bikin saya mikir ini kalau roboh gimana),  but tertolong sekali deh beneran. Seenggaknya pohon itu ngurangin polusi walau jadinya banyak daun-daun di jalanan yang sering terlewatkan sama petugas kebersihan. Atau emang sengaja dibiarin biar jadi pupuk bisa juga kan?Yasudah, yuk lanjut. TOBUCIL : Toko, griya seni, sekaligus tempat kongkow para crafter ini cukup bikin saya penasaran dan exciting. Ya, karena review dari para blogger dan internet yang cukup menyedot rasa penasaran saya. Kayanya asyik gitu, banyak kegiatan, mengasah kemampuan otak kanan, dan menghasilkan pundi-pundi Rupiah sendiri pada akhirnya (ahahaha, olwes lah ya). But perjalanan kami ke sana tidaklah mudah. Demi apa?demikian.

Dimulai dari jalan van de venter, masuk ke natuna, dan balik lagi arah jalan Aceh muter lewat depan kantor suami yang letaknya di jalan Banda. Menyusuri jalan Merdeka, untuk sampai ke aceh dengan ruas yang berbeda karena disini kebanyakan one direction (bukan nama boyband lho ya :P). Tanya ke Aa' di tepi jalan, dikasih tau sok manggut-manggut. Dicari eh, balik ke jalan itu lagi lewat jalan-jalan yang namanya pulau-pulau seluruh Indonesia dan saya berasa jalan-jalan keliling Indonesia (baca : capeknya). Sambil terus nyemangatin suami yang udah hampir nyerah saya terus bertanya. Instruksinya kali ini agak jelas lho ya,  " Oh Jalan Aceh kalo nomer 56 mah nggak daerah sini teh tapi deket sama jalan Banda, deket stopan (traffic light) Saparua." Hahahaha...kami tadi sudah muter-muter situ lho dan belum ketemu juga.

Dan jeng-jeng kami akhirnya nemu jalan Aceh nomor 62. Suami keukeuh bahwa penomoran jalan adalah maju, tanpa memastikan nomor di belakangnya. Dan saya hanya bisa manut (padahal feeling saya nggak), daripada dia mrengut (xixixi...suami piss). Sampailah kami yak, ke Jalan Merdeka lagi kali ini pakai acara muter dua kali. Belum sampai tujuh kali kaya thowaf saya sudah emosi karena dia nggak mau nurutin feeling saya. Saya tanya lagi di tepi jalan yang lebih dekat dengan Jalan Aceh nomor 62 tadi dan alhamdulillah sedikit dapat ilham. Yey, dari nomor 62 yang kebetulan kafe itu kami menyusuri dengan melawan arah (tanpa keyakinan yang berarti). Dan lagi-lagi kami terlalu jauh. Saya ngajak puter balik, suami kali ini yang ngalah tanya sama security klinik gigi deket situ. Dan yey, feeling saya bener pemirsa. Si Aa' security bilang "Iya teh depan hotel situ disusurin aja karena sini nomor 66, penomoran sini emang agak unik teh. Liat seberang sana nomornya gede-gede." Setelah mengucapkan terimakasih dan meninggalkan senyuman manis kami melalui satu traffic light dan tepat di depan hotel kami berjalan sangat pelan untuk kami betul-betul memastikan bahwa kami melihat dengan mata kepala sendiri.

Benar-benar frustasi dan kepengen pulang tapi tetep masih penasaran nggak enak, kaya nahan kentut tanpa kebelet pup aja (plis kali ini jangan dibayangin, jorok). Hampir mencapai traffic light berikutnya yang sedari tadi kami sudah lalui beberapa kali. Saya memutuskan turun dan jalan kaki. Suami saya bersorak nemu angka 54 di dinding sebuah rumah tua. MasyaAlloh seketika itu saya terharu, karena dia yang minus betul-betul memperhatikan detail nomor rumah yang jaraknya tidak kurang dari 10 meter demi siapa?demi saya pemirsa (;-( : the tears of joy). Saya jalan kaki, suami tetap naik motor dan saya menunggu dia sampe ke arah saya karena posisi harus muter sebelum traffic light. Begitu dia sampai (yang kayanya capek banget dari raut wajahnya) matanya langsung bersinar entah kenapa. Ternyata dia menemukan nomor 56 (lumayan kecil) di sebuah bangunan tua. Pada saat itu juga dia langsung bertanya apakah info yang saya terima di internet itu betul dengan melontarkan pertanyaan sambil meledek "Are you sure?" karena jujur saya pun ragu sesaat seketika itu.

Tanpa menimbang-nimbang (lagi) dan untuk mengobati rasa penasaran kami pun langsung memutuskan untuk masuk saja ke bangunan tua yang banyak ditumbuhi pohon besar dan rindang di depannya. Singit dan suwung (silakan translate ke bahasa jawa) :D. Setelah parkir, suami pun lantas manggut-manggut karena ke arah saya yang hanya mengekorinya dari jarak yang cukup jauh. Saya pun bergegas dan bersorak. Ya, alhamdulillah ternyata sampai juga kami ke TOBUCIL&KLABS. But, tunggu dulu ini jauh dari prediksi kami bukan tentang fisik bangunannya. Tetapi kepada apa yang sudah diceritakan kepada kami melalui internet. Disini sangat amat sederhana (tempatnya), tetapi luar biasa karya-karyanya. This is it salah satu penampakan fotonya ya. Next time insyaAlloh nulis tersendiri lebih detail tentang TOBUCIL&KLABS.




Sekedar info dan ini bikin kami berdua ngakak tiada henti sepanjang jalan pulang, ternyata galeri ini tidak lebih dari 10 menit jika ditempuh dengan jalan kaki dari kantor suami saya. Puooool gonduknya, puooool puas ngetawain dia. See you on next post. 

Minggu, 11 Oktober 2015

JALAN -JALAN : CAR FREE DAY DAGO

Hai, hai ketemu lagi dengan saya alhamdulillah dalam kondisi sehat, semoga dalam kondisi lebih baik juga. How about you?i hope you so dear  :). Hari ini adalah Minggu, yey! Time to spend my time with my little family. Sama seperti kamu-kamu yang juga biasa ngabisin waktu minggumu bersama orang-orang tercinta kan?jalan-jalan, bersih-bersih, baca buku, nyalurin hobi, belanja atau ngapain aja yang bikin kamu  semangat lagi buat ngadepin senin yang sering banget diikuti dengan jargon "I hate Monday". Karena musti upacara lah, balik perantauan (kost2an) lah atau, lagi ngejar deadline mungkin. But, apa pun itu semoga minggumu kali ini bermanfaat dan menyenangkan ya dear.

Kami (saya dan suami) selalu menyempatkan kegiatan jalan pagi setiap hari (senin-sabtu) di area monumen pancasila Bandung. Tetapi jika hari Minggu kawasan ini menjadi kawasan pasar tumpah yang sudah dipadati dengan jajaran stand pada pedagang dari seluruh pelosok Bandung yang siap menjajakan barang dagangan mereka dari pukul 06.00 hingga pukul 12.00. Sehingga hari ini kami memilih untuk menghabiskan tiga jam kami untuk jalan-jalan di area C.F.D (Car Free Day) Dago, Bandung. Lama ya?iya, pakai acara sok nyasar dan muter kampus spesialis teknik kenamaan kota Bandung segala. Seperti dua minggu pekan lalu, hari ini tak banyak berubah. Tetap ada banyak kegiatan yang dilakukan tanpa melibatkan kendaraan yang menebarkan asap di sepanjang jalan yang di penuhi Factory Outlet ini.

Apa saja sih yang bisa kita temukan di C.F.D Dago Bandung?

1. Senam Kesehatan
   Sudah jadi menu wajib di kota manapun ya sepertinya kegiatan satu ini. Gerakan tubuh sistematis yang diiiringi dengan musik yang menggugah semangat yang di desain untuk kebugaran tubuh. Ada yang dilakukan di alun-alun kota, car free day, atau taman-taman kota. Pun di dago ini, pagi ini saya menemukan dua senam di dua titik  yang tidak berjauhan. Satu spot menyajikan senam kesegaran jasmani. Banyak dari peserta yang memenuhi jalan sehingga memperlambat laju 'lalu lintas' pagi yang menjadikan para pelalu lintas mau tidak mau ikut menikmati gerakan senam, walaupun tidak turut berbaris dan semata-mata mengikuti gerakannya. Di titik lain saya menemukan sekumpulan pesenam yang sedang mengikuti gerakan Zumba, yang kebanyakan diikuti oleh para teteh-teteh geulis.

2. Kegiatan Seni
   Yang cukup menyedot perhatian para pe-CFD hari ini adalah kumpulan aksi anak jalanan yang memainkan musik (anak laki-laki) dan sebagian anak-anak perempuan menarikan tarian ala kadarnya. Tidak terlalu kompak, namun sebagian dari kami menikmati dan turut memberikan apresiasi berupa tepuk tangan dan pundi-pundi rupiah yang kami masukkan dalam kardus yang sudah disediakan. Ada juga produk sponsor yang membawa tim break dance dan turut meramaikan kegiatan CFD pagi ini.

3. Kegiatan Mahasiswa
    Ada beberapa komunitas mahasiswa yang turut meramaikan CFD pagi ini. Mulai dari kegiatan cek kesehatan yang diadakan oleh tim KSR (Korps Suka Rela) salah satu universitas islam swasta di Bandung. Pembubuhan tanda tangan sebagai bentuk kepedulian dan para simpatisan diberikan sebuah stiker untuk setiap tanda tangan. Ada pula yang meneriakkan yel-yel yang membuat para pe-CFD mendekat, sekdar mencari tahu apa yang sedang mereka kampanyekan. Fyi, ada juga beberapa kegiatan yang ditertibkan oleh satpol PP karena dianggap merusak tanaman atau mengganggu ketertiban umum. Ada juga komunitas mahasiswa yang membawa bermacam-macam properti yang saya terka bahwa itu adalah komunitas mahasiswa pecinta sinematografi. Ada lagi mahasiswa yang sedang berkumpul di taman bahasa yang tidak jauh dari situ.

4. Promosi
    Sudah menjadi tujuan utama bagi sebagian para pengusaha, baik yang musiman atau pun mereka yang menjalankan aktivitas dagang sebagai kegiatan harian mereka untuk sekedar mencari peruntungan dan memasarkan di acara mingguan semacam ini . Banyak yang menjajakan makanan, minuman, pernak-pernik, baju, mainan bahkan produk-produk kenamaan pun tak kalah gencar melakukan promosi di sini. Ada yang menyajikan tester, ada yang menyebarkan brosur dan ada pula yang langsung menyodorkan produk mereka kepada calon pembeli.

5. Wisata kuliner
     Sudah jadi menu wajib di manapun ada kegiatan semacam ini. Banyak yang menjajakan makanan khas kota Bandung dengan berkeliling, ada juga yang hanya mangkal di tempatnya biasa menjajakan makanan dagangannya. Sebut saja makanan wajibnya adalah Lumpia basah, siomay, batagor, sosis bakar, dan kudapan kecil lain. Makanan besarnya adalah kupat tahu, lontong kari, nasi goreng, nasi kuning dan uduk hingga makanan khas Hotel yang kebetulan sengaja di buka stand yang menyediakan menu breakfast oleh sebuah hotel di sekitar Dago. Yup, menu ini khusus disajikan untuk pada tamu hotel yang ingin menikmati santap pagi di luar ruangan dan untuk para pe-CFD yang ingin menikmati sarapan pagi di hotel. Tentunya untuk para pe-CFD dikenakan charge tertentu ya guys. Ini tidak gratis :D *hihihi...*

Saya memilih nasi uduk dan kawan-kawannya (orek tempe, kentang kering, telur balado dan bihun sayur) serta kerupuk sebagai pelengkapnya. Cuma Rp 12.000,00 lho guys, mana rasanya endes banget. Jadi keingetan beberapa waktu lalu saya dan teman-teman saya yang kece badai (sebut saja namanya ocha dan isti) turut menikmati suasana yang sama di kawasan kampus kenamaan kota Jogja. Tetapi beda banget kalau masalah makanan deh kayanya. Rasa bubur ayam dan soto yang disajikan disana sangat 'lucu' dan tidak cocok dengan harga yang dipajang. Ahai, fyi disini rata-rata pedagang menyediakan teh tawar gratis yang siap disruput. Jarang kalian akan menemukan pedagang yang kucel, disini semua pedagang rapi, berpenampilan menarik dan sangat sopan. Kita jadi berasa dilayani sekali, walau cuma ngeluarin duit berapa rupiah saja. Kami membawa sekilo lebih pisang berlabel 'sunpride' yang dibandrol dengan harga Rp 13.000,00 saja per kilo. Murah, meriah, sehat dan bersemangat. See you soon di postingan selanjutnya, insyaAlloh.

Rabu, 07 Oktober 2015

YUK PEDULI LINGKUNGAN : TAS NON PLASTIK

Alhamdulillah, setelah sekian lama nge-hiatusin ini blog akhirnya saya memutuskann buat ngajak balikan aja daripada nganggur kan sayang blognya(bentuknya entah kenapa saya suka, walau mungkin agak alay) *udah biarin aja*. Tentunya setelah membersihkan tulisan-tulisan saya yang ternyata kurang saya banget. Sekarang juga mikir sih kalau misal saya mau nulis kok takutnya curhat *secara nggak sadar beneran mulai curhat*. Jadi kuantitas boleh, kualitas tetap dipertahankan gitu *seolah-olah ngerti tulisan berkualitas kaya apa :D*. Setidaknya tulisan saya bermanfaat buat diri saya sendiri, alhamdulillah kalau bisa bermanfaat buat orang lain. 

Saya tidak lagi single sekarang, yup walau pun belum dikasih kepercayaan buat nimang dedek unyu saya meniatkan diri untuk nyusulin suami ke kota dimana kami tinggal sekarang dan keluar dari pekerjaan saya yang sangat ekstrim (ahahahahai :P). Yuhu, saya baru sebulan ini merasakan perubahan euforia wanita karir ke pure house wife. Enak?sebuah keputusan pasti ada sisi hitam dan putihnya ya (jangan tanya mulu, resign aja tar bakal ngerasain kaya apa :D). Yang penting kita harus yakin dan pegang ini : LIVE THE LIFE YOU LOVE AND LOVE THE LIFE YOU LIVE.

Aktifitas harian saya bisa dikatakan padat walaupun memang saya masih free ya kalau suami berangkat kerja. Mulai dari bersih-bersih (nyuci, ngepel), nyetrika, belanja dan memasak. Selain itu saya juga suka ngegame, baca, nge-youtube, sambil nekunin hobi baru *psssssttt rahasia :D*. Nah kali ini saya bakal sedikit berbagi cerita tentang kesibukan saya yaitu belanja. Saya sebetulnya bisa dibilang unik (atas pengakuan suami saya), bahwa saya tidak suka berbelanja seperti umumnya para perempuan. But, ini sekarang menjadi kewajiban saya. Masa mau hak nggak mau kewajiban? *ke laut aja kali ya*.

Kalau dipasar sering liat ginian kan?


Seandainya gambar orang pada gambar diatas itu dihilangkan, maka gambar itu hanya akan terlihat seperti aliran arus sampah kantong plastik yang bermuara pada satu tempat yaitu tempat sampah (kecil), dan selanjutnya dialirkan lagi menuju TPA, atau dibakar, atau bahkan lebih parahnya dibuang ke sungai. Well, bermacam-macam cara untuk 'menikmati' bagaimana mengakhiri siklus sampah kantong plastik. Yang bijak banyak, yang nggak bijak jauh lebih banyak. Kalau kamu termasuk yang mana?

Baru-baru ini saya menyadari dengan sangat bahwa berbelanja menggunakan kantong plastik sudah terlalu mainstream. Hal ini juga dianggap sebagai salah satu bentuk penghargaan terhadap pembeli, berapapun nominal barang yang ia beli. Saya beli bumbu pecel seharga Rp 3.500,00 saja Ibu penjual dengan sangat ramah menyodorkan kantong plastik ukuran kecil untuk membungkus. Pindah ke tempat belanja lain saya kembali disodori dengan berbagai warna dan ukuran plastik yang membuat saya sering kerepotan membawanya ketika saya pulang. Bayangkan jika sehari saja saya berbelanja di enam tempat maka saya akan mendapatkan 'bonus' kantong sebanyak 6 pieces setiap hari. Jika setahun maka jumlahnya tak kurang dari 2.190 pieces kantong plastik. Ya, yang berujung di tempat sampah. Fantastis ya?Emang Murah sih, tapi dampaknya itu lho. Next time semoga saya bisa membahas tentang dampaknya dalam postingan tersendiri.

Nah per hari ini nih, saya bawa tas hermes *bohong* (Teh Rini kali bawa Hermes buat diisi kangkung). Ya, saya membawa goodie bag hasil 'ngais'dari boks-boks penyimpanan milik suami yang menyimpan barang-barang antik (baca : sudah tidak dipakai). Saya menemukan goodie bag dalam kondisi berjamur dan dalam kondisi terikat pita cantik, itu merupakan suvenir dari pernikahan salah satu teman suami. Buat teman-teman yang nanti akan membuat suvenir (nikah, ultah, atau tasyakuran) setidak-tidaknya walaupun tidak mahal suvenir itu memiliki manfaat ya, biar tidak mubadzir. Salah satunya seperti di bawah ini :


Kira-kira manfaat yang bisa saya rangkum dengan penggunaan goodie bag ini sebagai pengganti kantong plastik adalah  adalah sebagai berikut :
1. Praktis (tinggal masukkan semua barang belanjaan ke dalamnya, bolehlah kalo misal minta pembungkus koran kecuali untuk item-item tertentu seperti : minyak, beras dkk. Barang pun tidak akan tercecer).
2. Kuat (dibandingkan dengan kantong plasik tentu saja goodie bag jauh lebih memadai jika digunakan untuk membawa barang yang agak berat sekalipun, asalkan tidak over ya).
3. Trendy (coba mba-mba, kakak kakak pasti lebih pede kalau bawa goodie bag ketimbang kantong plastik kan?hayo ngaku :P)
4. Hemat (membantu pedagang mengurangi pengeluaran untuk pembelian kantong).
5. Ramah lingkungan (mengurangi limbah sampah plastik).

Nah, sekarang yuk mari kita mulai dari hal simpel  dan kecil buat ikutan nyeruin jargon : SAVE OUR EARTH. Kalau belum bisa menghilangkan budaya '6 kresek sehari' saya setidaknya saya bisa mengurangi limbah plastik di sekitar tempat tinggal saya. Buat kita, anak cucu kita, dan masa depan kita tentunya. Smart tidak harus mahal kaya smart watch atau smart phone yang sekarang lagi trend ya guys. Bisa juga dengan berpikiran sederhana namun berdampak besar dalam kehidupan. Tidak usah malu untuk memulai, toh pada akhirnya semua itu kembali kepada kita berikut manfaat atau pun akibatnya.