Selasa, 29 Desember 2015

OPINI : MENDOAN BERHAK PATEN PRIBADI

Assalamu'alaikum shalihat. Akhirnya bisa ketak-ketik lagi. Alhamdulillah saya sehat walau kantong mengempes :-P, gimana dengan kalian dear?semoga sehat juga ya.

Hari ini saya mau ngulas pendaftaran hak paten terkait produk asli Banyumas yaitu Mendoan. Mulai dari produknya dulu ya. Tau kan apa sih "Mendoan"?Yup, tempe yang (kalau di banyumas dan sekitarnya dibungkus daun pisang), di set lebih tipis dari tempe kebanyakan, dan digoreng dengan balutan tepung yang sudah dibumbui. Apa sih yang membedakan dengan tempe tepung lain?Tempe ini digoreng setengah matang, kalau dalam bahasa Banyumas sendiri Mendoan diserap dari kata Mendo yang artinya setengah matang. Jadi klemer-klemer gimana gitu tepungnya.
Nah sejak kapan "Mendoan" yang merupakan makanan khas daerah asli Banyumasan ini dipatenkan?sejak 15 Mei 2008. But, saya baru lihat beritanya di tahun 2015 lho (Ok, mungkin saya yang nggak update). Siapa sih yang memiliki hak paten makanan unik ini?Beliau adalah seorang pengusaha air minum dari daerah Sokaraja, Jawa Tengah. Laki-laki bertenis tionghoa bernama Fudji Wong. Ungkap beliau kepada seorang wartawan tentang bagaimana caranya mendapatkan hak paten ternyata mengagetkan lho. Cukup membawa fotokopi KTP , mengisi formulir yang disediakan dan diajukan ke kemenkum HAM. Nah mudah bukan? *asli geleng-geleng*.
Yang masih saya ingin tanyakan (tapi sama siapa), apakah tidak ada larangan untuk memprivatisasi sebuah jenis makanan daerah? Bukankah jelas bahwa itu adalah jenis produk bukan merk. Sebagai contoh, misalnya Unil's Mendoan, nah yang dipatenkannya merk dagang Unilnya bukan Mendoannya. Jadi siapa saja boleh membuat tetapi merk Unil hanya milik saya saja. Ada pertanyaan lagi, apa konsekuensinya jika seseorang membuat Mendoan?bagi si pembuat dan bagi si penerima paten? Jujur sedih sekali. Menurut pengakuan Mr. Fudji beliau awam hukum lho, tetapi bisa ya memiliki pemikiran untuk memprivatisasi sebuah produk khas daerah. Nah fyi ya, sertifikat hak paten ini baru keluar dua tahun setelah produk ini didaftarkan lho. Terdaftar resmi pada 23 Februari 2010 dengan Nomor hak pateng IDM000237714 dengan masa berlaku hingga 15 Mei 2018 (detik.com).
Pemkab Banyumas tidak tinggal diam menanggapi hal ini. Melalui Pimpinan Tertingginya, Bapak Bupati Banyumas melayangkan tuntutan kepada Mr. Fudji ke Kemenkum HAM. Sama-sama berdoa untuk kebaikan semua pun tidak merugikan salah satunya. Namun sudah terlambatkah?entah. Kita hanya bisa menjadi pendengar,pembaca dan pemirsa atas ulah pihak yang mengedepankan pribadi dan kekurangsigapan pemangku kewenangan di negeri ini. Berapa banyak warisan budaya leluhur ( berupa kesenian, makanan dkk-nya)yang hanya akan kita nikmati 'aroma'nya saja tanpa memilikinya?Yuk, sudah saatnya pemerintah lebih detail dalam menangani kasus semacam ini agar tidak ada lagi rasa was-was atas rasa takut kecolongan lagi. I think enough for today, keep writing stay blogging. Wassalamu'alaikum...

Rabu, 23 Desember 2015

RESEP TAHU DAN TEMBE BACEM

Assalamu'alaikum shalihat, today i wanna share one of our (me and my husband) favorite food. Simple, healthy, good taste and cheap.

Bahan :
10 buah tahu non kulit bisa kuning bisa putih
10 tempe bungkus daun
2 butir bawang putih
3 butir bawang merah
1 butir kemiri
1 sdt ketumbar
5 sdt gula merah serut
2 sdt air asam
Garam, penyedap (bila suka), gula putih, air secukupnya
1 batang serai
2 cm lengkuas
3 daun salam
Additional : 2sdm kecap manis
Minyak goreng secukupnya.
Cara Membuat :
1. Haluskan : bawang merah, bawang putih, kemiri, ketumbar, garam.
2. Memarkan lengkuas dan serai.
3. Masak kedua bahan diatas dalam air hingga mendidih.
4. Setelah itu masukkan tahu dan tempe.
5. Masukkan air asam, gula putih, gula merah, penyedap (bila suka), dan kecap manis.
6. Koreksi rasa. Jika sudah pas, sesekali diaduk hingga mengering.
7. Kemudian, tunggu hingga panasnya hilang dan goreng hingga berwarna kecoklatan.
8. Tempe tahu bacem ready to serve.

Hahaha lagi-lagi ngga ada real pic-nya. Ngga apa apa deh ya just for note, but this is real. Jangan ragu untuk mencoba. It's write to remind me. Semoga bermanfaat...keep writing stay blogging.
Wassalamu'alaikum.

Sabtu, 19 Desember 2015

CURHAT : TEMAN JANGAN MARAH YA KALAU AKU TAK DATANG

Assalamu'alaikum dear shalihat...today is so cloudy like my face :-P. I want yo talking about something...this is it...
Ingat beberapa bulan lalu sohib saya curhat. "Kak, aku ngerasa didiemin dia ieg gara-gara nggak datang ke syukuran nikahannya dia." Saya hanya bisa berusaha menghibur dan ngasih solusi biar si sohib saya ini ngontak si sohibul hajat terlebih dahulu. Gimana reaksinya? Alhamdulillah belum jauh berbeda dengan setelah walimah. Masalahnya sih kalau dari awal sebelum walimah biasa aja dan nggak akrab sih nggak masalah ya. But kerasanya itu gegara dulunya 'plek' gitu istilahnya. Dengan sendirinya si dia sembuh dan kembali akrab dengan sohib saya. Memang, terkadang kita tidak bisa memahami semua isi hati dan pikiran semua orang. Bahkan orang terdekat kita sekali pun. Waktu juga yang mungkin akhirnya menyadarkan dan menyembuhkan. Entah siapa yang sadar, dan sembuh.
Saya juga lagi kena sindrom ngerasa dijutekin gegara nggak datang ke walimahan seseorang, but saya segera istighfar saja. Semoga hanya perasaan saya karena dia sedang malas melayani chat saya. Begitu hibur saya untuk diri saya sendiri. Semoga suatu hari dia bakal kembali baik, demi kebaikan dirinya sendiri. Well, ironis ya. Saya sudah pernah merasakan hal serupa. Dimana saya berharap teman-teman saya datang ketika saya undang ke acara saya. Namun apa yang terjadi? Ini bukan masalah berapa besar sumbangan yang saya terima. Tetapi prioritas mereka kepada saya dan kembali kepada kepentingan masing-masing dari mereka. Bukankah acara walimah sengaja dilakukan pada akhir pekan atau libur agar para saudara dan teman bisa sekedar menyempatkan hadir dan memberikan ucapan selamat secara langsung?
Jawabnya beragam lho ternyata. Banyak yang optimistis sekali bisa datang dan janji manis ke saya bersedia datang. Tapi tidak bisa datang. Saya maklum sekali, barangkali teman saya mendadak ada acara di tempat lain, atau (bukan bermaksud mendoakan) dia sedang udzur entah sakit atau terkena musibah. Entah memang rejeki mereka sedang tidak berlebih. Bayangkan dear misalkan seseorang dengan gaji 2-3 juta sebulan. Dalam hari itu ada tiga buah undangan yang datang. Dan nyata-nyata kenal baik semua. Ada yang diluar kota ada yang di dalam kota. Kira-kira sumbangan untuk tiap orang seratus ribu saja, dibuat minimal. Sudah tigaratus ribu, belum lagi jika kita ada di luar kota dan mengharuskan ia membayar uang transport lebih dari biaya sumbangan?masih setega itukah kita berprasangka kurang baik terhadap teman kita sendiri?Mari sama-sama beristighfar dear.
Belum lagi mereka yang sudah berkeluarga, bahkan memiliki anak dan belum punya kendaraan yang nyaman untuk mengajak serta keluarganya untuk sekedar menyambangi tempat kita. Apakah kita akan tetap memaksa mereka naik transportasi umum yang membuat mereka kepayahan? Lalu pikirkan juga mereka yang bekerja dan sabtu minggu adalah quality time bagi mereka dan keluarga. Harus mudik atau apa pun yang hanya mereka bisa lakukan di weekend. Masih mau berbahagia di atas upaya keras orang lain bahagia demi kita?
Sudahi ya dear. Semoga kita lekas dewasa dalam segala hal. Setidaknya ketika orang tidak datang, nominal atau bingkisan datang. Setidaknya jika nominal atau bingkisan tidak datang, doa terbaik (dalam diam) itu datang. Setidaknya jika dia tidak datang, tidak mampu memberikan apa pun, atau doa terbaiknya. Jangan lah kita melakukan hak yang sama hanya karena dendam atau hanya balas budi. Ini benar-benar murni catatan pribadi dan reminder untuk saya yang masih sering merasa belum lapang untuk datang ke walimahan. Maafkan segala ketiadaberdayaan ini teman-teman. Semoga bukan hanya di lisan dan hanya menjadi sebuah catatan. Semoga ada hikmah di dalam perenungan ini. Aamiin.
Wassalamu'alaikum...

Jumat, 18 Desember 2015

RESEP OPOR AYAM SEDERHANA

Assalamu'alaikum shalihat. Berapa hari nggak nongol rasanya ngerasa nggak produktif banget walaupun cuma sekedar nulis kembali resep yang udah aku ambil dari hasil googling dan aku praktekkin. Oke, kali ini aku bakal nulis kembali resep Opor Ayam Sederhana yang sudah ku masak dua hari lalu. Simak ya :-)

Bahan :
1/4 kg ayam potong menjadi 4 bagian
5 sdm santan instan
Bawang Goreng secukupnya

Bumbu :
3 siung bawang merah
2 siung bawang putih
1 butir kemiri utuh
1 sdt ketumbar
5 butir merica
1 cm kunyit
1 potong pala (beli ditukang sayur 1 set sama merica)
3 lembar daun salam
2 cm lengkuas, memarkan
1 batang serai, memarkan
Air, gula, garam dan penyedap (jika suka)
Minyak/Margarin untuk menumis bumbu

Cara Membuat :
1. Cuci ayam rebus hingga setengah matang, karena nanti akan direbus lagi bersama bumbu dan santan. Takut terlalu lama jadi hancur.
2. Haluskan bawang merah, bawang putih, kemiri, ketumbar, merica, kunyit dan pala.
3. Tumis bumbu yang sudah dihaluskan. Masukkan daun salam, lengkuas dan serai. Masukkan santan dan lalu aduk-aduk.
4. Setelah tercampur dan tercium bau harum masukkan rebusan ayam (beserta kaldunya kedalam wajan). Koreksi rasa kemudian masukkan garam, gula dan penyedap (jika suka).
5. Rebus hingga santan menyusut dan ayam betul-betul matang.
6. Taburkan bawang goreng yang sudah di goreng untuk menambah aroma pada opor.

Note : Tanpa gambar (tapi nggak bohong lho), resep asli menggunakan jintan. Tetapi karena sepagi itu dan di tukang sayur aku nggak dapat jintan jadilah resep ini dimasak tanpa jintan. But beneran enak lho, aku pertama kali masak opor karena basicly aku nggak begitu suka santan menyantan. Yuk dicoba, nggak susah dan ini dimasak partai kecil. Semoga bermanfaat. Wassalamu'alaikum...

Keep writing, stay blogging.

Rabu, 16 Desember 2015

JALAN-JALAN : PARIS VAN JAVA

Assalamu'alaikum...hai gimana hari Rabumu?
Semoga menggebu ya. Oke hari ini saya bakal masak sayur lodeh dan pindang kemangi. Well, insyaAlloh semoga bisa posting resepnya. Kali ini saya bakal sedikit nge-bahas tentang mall yang jadi salah satu ikon di kota Bandung. Paris Van Java. Iyuhu, saya baru kesana sekitar sebulan lalu. Ada beberapa keunikan dan kenyamanan kenapa kita mesti datang ke mall itu. Menurut kacamata saya sih ini kelebihannya :


-  Tempat sholatnya keren binggo, bersih dan asri? Kok bisa? Iya soalnya partisi antara jamaah perempuan dan laki-laki adalah tanaman hias yang merambat. Ada taman mungil dengan gemericik air yang nggak kalah bikin suasana makin adem. Mukena yang dipinjamkan pun nggak 'buluk' seperti yang biasa saya temui di tempat lain.
- Boleh membawa binatang peliharaan. Nah, sepertinya hanya mall ini seantero Bandung yang mengijinkan untuk membawa pet ke dalam sebuah mall. Bagi pecinta kucing atau anjing yang biasanya suka mengajak binatang kesayangan mereka jalan-jalan, mereka tak perlu lagi khawatir soal ini. Karena PVJ menjawab ini semuanya. Hihi riweh juga kalau saya punya ikan dan saya bawa aquarium jalan bersama saya ya?
- Variatif menu makanannya. Iya, buat kita yang nggak suka coba-coba(lidah kampung seperti saya) sih lebih baik milih salah satu tempat makan franchise yang pasti-pasti aja(pasti Halal, inget juga ya). Tapi buat mereka pecinta kuliner disini banyak sekali lho pilihan tempat makan yang menarik. Desain tempatnya juga OK-OK punya. Ada chinese, japanese, western sampai makanan Indonesia juga ada. Cobain deh kalau main ke Bandung. Ya walau pun kantong cekak asalkan window shopping nggak jadi masalah kok. Tapi masalah makan jangan pelit ya, asal juga nggak berlebihan.
- Pusat fashion ternama. Yup, kalau di Bandung emang sih yang terkenal banyak FO (factory outlet) adalah kawasan Dago. Nah, tapi disini merk ternama sekelas Zarra, Mango dkk terpampang nyata lho. Kalau buat kantong mahasiswa salah satu outlet yang musti dikunjungi adalah payless. Selain harganya bersahabat menurut saya, barangnya juga lucu-lucu. Payless ini spesialis alas kaki dan tas dengan brand seperti american eagle, viori dll. . Kita bisa menjumpai  outlet payless di kota lain lho seperti Semarang tepatnya di Java Mall.
- Desain interior dan tata letaknya bikin kita nggak boring dengan tampilan mall yang gitu-gitu aja. Apik, unik dan kece badai pokoknya. Jadi orang bakal betah deh walau pun udah muter-muter dan masih disitu-situ aja. Oia, kalau malam lampu-lampu taman di PVJ ini asyik banget deh. Lampunya digantung ai atas kita selang kira-kira tiap 2 meter persegi dan seluas halaman PVJ. Jadi Bandung kaya mandi cahaya gitu, ceile berasa di Paris beneran. Sayangnya sih tempat parkir depan masih direkonstruksi. Semoga aja lekas jadi biar nggak mengganggu kenyamanan para pengunjung yang memilih parkir di depan.
Nah segitu dulu ya. Saya lampirin foto saya di salah satu outlet di PVJ, namanya DAISO. Outlet yang menjual perabotan berlabel Negeri sakura. Narsis dan eksis boleh dimana aja karena bisa jadi momen itu nggak akan terulang. Wassalamu'alaikum...keep writing and stay blogging.

Selasa, 15 Desember 2015

RESEP TEMPE KERING VERSI KEMES-KEMES

Suami saya bukan termasuk pecinta tempe jika cuma digoreng begitu saja. Menurutnya hanya ada dua rasa makanan enak dan enak sekali. Hahaha saya sebel kalau justru nggak dikritik dan hanya dua pujian itu yang terlontar dari mulutnya. Nah kemarin saya mencoba peruntungan untuk bikin tempe kering yang kriuk ala ibu saya. Huwa, belum sempat kriuk udah hampir gosong itu tempe. Ternyata setelah saya tanya bukan ini cara bikin tempe kering ala ibu. Tapi alhamdulillah suami saya nagih tempe yang serupa dengan yang kemarin lho. Ah, cukup terhibur karena sambal pecel madiun yang saya duetkan rasanya cukup menyesakkan dada :-D.

Nah saya share aja ah biar kalau kapan-kapan saya lupa saya bisa buka lagi deh. Teman-teman di rumah juga bisa coba, ini dibuat dalam porsi kecil lho jadi kalau rasanya kurang sreg jadi nggak terlalu memabukkan jika harus maksa ngabisinnya. Simak ya bahan dan cara membuatnya.

Bahan :
1 ons tempe (pilih yang matengnya pas, jangan kemudaan karena bisa hancur juga jangan ketuaan agar bau kurang sedapnya tidak bikin eneg)
3 cabe merah besar
5 cabe rawit
1 butir kemiri
3 siung bawang putih
3 siung bawang merah
3 sdm gula merah sisir
1 sdm air asam
2 cm lengkuas, memarkan
2 lembar daun jeruk
2 lembar daun salam
Gula, garam, penyedap(jika suka), minyak dan air secukupnya.

Cara membuat :
1. Iris tempe kecil memanjang, kemudian goreng.
2. Haluskan bawang merah, bawang putih, kemiri dan cabe rawit.
3. Iris serong (buang isi) cabe merah besar.
4. Tumis bumbu halus, masukkan daun jeruk, daun salam dan lengkuas. Masukkan air, garam, gula, penyedap (jika suka). Masukkan juga air asam dan gula jawa. Koreksi rasa.
5. Setelah dirasa cukup OK, masukkan tempe dan cabe merah. Aduk sesekali agar matang secara merata.
6. Masak hingga kecoklatan. Hati-hati dalam mengaduk, jangan terlalu sering karena tempe bisa hancur. Pun jangan terlalu lama dibiarkan agar gula tidak terlalu mengkaramel pada satu tempat sehingga membuat gosong.
7. Tempe kering pedas manis tekstur kemes-kemes ala saya siap disajikan. Selamat mencoba.

Note : Resep ini dibuat dari hasil googling dan modifikasi penulis.

CURHAT : BANYAK ORANG BAIK, TAPI SEDIKIT YANG MENEBAR KEBAIKAN

Assalamu'alaikum shalihat. How're u today?hope u're better than tommorow...aamiin.
Subuh waktu Banyumas adalah 03.58 menurut aplikasi di handphone saya. Bisa dipastikan mulai jam segitu hingga menit-menit berikutnya adzan terdengar bersahutan. Indah sekali, masyaAlloh konon adzan itu menjadi suara yang tak pernah putus seiring bumi berputar. Keren sekali bukan?

Sering dengar tidak adzan itu dikumandangkan oleh orang yang sudah 'sepuh' sampai suara beliau terdengar 'mblero'?atau adzan dikumandangkan oleh orang yang baru belajar tapi dengan kesadaran dan semangat penuh? Bisa dipastikan suaranya keras namun cengkok adzan versi Indonesianya masih belepotan. Saya jujur miris sekali, para pemuda muslim seharusnya menonton kisah perjuangan Bilal Bin Rabah sekali saja bukan hanya menjamuri bioskop dan menonton film action yang sedang menjadi trend. Tentu saja adzan bukan trend layaknya film. Tapi film itu inspiring sekali kalau menurut saya. Sempatkan tonton ya.
Lalu kemana perginya lelaki muslim bersuara merdu itu?Tempat karaoke, panggung hiburan, festival musik, ajang pencarian bakat dan lain sebagainya yang berbau entertainment. Tentu saja terlihat lebih, lebih, dan lebih keren (dimata manusia). Lalu pernah tidak mereka adzan sekali saja di mushola atau masjid dekat rumah tinggal mereka?Mungkin ada tapi segelintir saja. Saya pernah baca salah satu quotes entah dimana *agak lupa* bahwa di dunia ini banyak sekali orang baik, tetapi sedikit yang menebar kebaikan. Lalu bagaimana dengan saya *tonyor keras diri*?kita(keluarga, partner of life dan orang terdekat)?dan kalian? Yuk buka hati kita untuk menyampaikan kebaikan walau pun hanya sekelumit. Mengajak orang terdekat kita untuk makan dan minum sambil duduk dan dengan tangan kanan juga suatu kebaikan bukan? Mari jadi orang baik yang senantiasa menebar kebaikan. Mari terus belajar memperbaiki kualitas diri. Sekian. Wassalamu'alaikum....
Keep writing, stay blogging.

Minggu, 13 Desember 2015

RESEP SAMBAL GORENG (JANTUNG+KENTANG)

Assalamu'laikum shalihat. Jumpa lagi dengan saya. Ah, karena nggak ada ide nulis yang kudu mikir jadilah saya share masakan saya hari ini saja. Ini dia bahan dan cara membuatnya.

Bahan :
6 buah kentang ukuran sedang
2 ons jantung ayam

Bumbu :
3 siung bawang putih
3 siung bawang merah
4 buah cabe merah
3 buah cabe rawit
1/2 sdt terasi
Setengah potong tomat
1 batang serai, memarkan
2 lembar daun jeruk
2 lembar daun salam
2 cm lengkuas, memarkan
Gula, garam pasir, gula merahdan penyedap jika suka)secukupnya.
3 sendok makan santan kental (additional)
Air secukupnya.

Cara membuat :
1. Rebus jantung ayam hingga matang (tidak berdarah) potong-potong kecil atau sesuai selera, untuk menghilangkan bau amis bisa pakai daun jeruk/jeruknya pada saat merebus.
2. Kupas kentang, cuci dan potong dadu. Jika tidak segera dimasak maka rendam kentang yang sudah dipotong-potong dengan air garam agar warna tidak kecoklakatan. Goreng setengah matang dan tiriskan.
3. Haluskan (bawang putih, bawang merah, cabe, tomat).
4. Tumis bumbu halus, masukkan juga lengkuas, daun jeruk, daun salam, serai. Masak hingga setengah matang dan tercium aroma wangi.
5. Masukkan santan, air, terasi, garam, gula (pasir dan jawa), penyedap jika suka. Masak hingga mendidih.
6. Masukkan jantung ayam dan kentang, sesekali aduk agar meresap secara merata.
7. Masak hingga mengering atau kalo suka yang agak masih bertekstur basah juga boleh.
8. Sambal goreng jantung ayam dan kentang siap disajikan.

Alhamdulillah, akhirnya setelah googling dan sedikit modifikasi jadi juga. Rasanya cukup lezat untuk saya yang pertama kali masak sambal goreng. Selamat mencoba ya. Keep writing, stay blogging....

Wassalamu'laiakum...

Jumat, 11 Desember 2015

CATATAN : CINCIN KAWIN DAN JARI MANIS KIRI

Assalamu'alaikum shalihat. Yey, jumpa lagi dengan saya alhamdulillah dalam kondisi sehat meskipun ngantuk lebih akrab dengan mata saya akhir-akhir ini. Masak apa hari ini? Saya masak tumis kacang dan pindang goreng tepung buat sarapan. Suami saya buatkan bekal makan siang dadar telur dan ca sayuran. Untuk nanti malam saya bikin tahu bacem dan sop so'un gambas. Bawa bekal biar romantis katanya, padahal sih biar ngirit *yakin deh*. Hahaha, nggak papa sih hemat plus lebih sehat insyaAlloh.
Oia, sering nggak sih bertanya kenapa cincin tunangan atau cincin kawin dipasang di jari kiri?ah terlepas dari jari kiri juga dilakukan untuk aktifitas 'itu' plis jangan bayangin yang jorok aja ya dear. Saya pernah mengikuti sebuah talkshow di televisi dan membaca sebuah tulisan tentang hal itu. Ya, jadi kata orang Yunani pada jari manis sebelah kiri tedapat 'vein of love' atau 'vena amoris'. Makanan jenis apa itu?tentu saja bukan jenis makanan, apalagi umbi-umbian. Dia adalah pembuluh darah yang kabarnya langsung berhubungan dengan denyut jantung. Yey, jadi ini hanya faktor kepercayaan ya dear. Boleh dilakukan tetapi jangan terlalu diyakini bahwa mutlak harus di jari manis sebelah kiri. Ya budaya kita berarti masih mengikuti budaya negeri para dewa itu.
Nah, saya pun karena kebesaran dan selain karena tangan kanan lebih sering saya gunakan untuk aktifitas inti jadi saya mengenakannya di jari tengah kiri saya. Tergantung pasnya dimana aja gitu, jadi nggak perlu saklek ya karena ini bukan menyangkut Aqidah atau Akhlak. Ada juga beberapa teman dan saudara saya karena ukuran jari mereka memang ekstraordinary (kekecilan sih kebanyakan) jadi walau pun sudah mengambil ukuran kecil tetap saja kekecilan jadi mereka memasang cincin itu bukan di jari manis mereka. Sekian postingan kali ini. Late post karena kemarin lupa ketiduran....keep writing stay blogging. Wassalam...
*Ditulis Jumat 11-12-2015*

Kamis, 10 Desember 2015

CURHAT : BERSYUKUR INDAH, BERBAGI BERKAH

Assalamu'alaikum shalihat. MasyaAlloh udah hari kamis aja *seolah2 kerepotan sampe lupa hari*. Gimana kabar kalian?Semoga selalu dalam lindungan Alloh ya, aamiin. Gini nih hari ini saya mau curhat, *mama curhat dong :-p, bukan mama minta pulsa apalagi saham lho ya :-D*
Pas di Bandung saya dan suami hobi banget beli buah mangga. Hampir tiap dua hari sekali kami beli mangga dan pepaya. Ya, dua pieces aja sih. Rasanya nikmat gitu ya makannya. Karena kayanya sih jumlahnya sedikit, jadi agaknya masih agak-agak kepengen tapi nunggu besok gitu deh baru beli lagi. Biar fresh aja sih alasannya bukan pelit lho ya :-D.
Nah, pas disini suami saya beli mangga kurleb dua kilo gitu entah kapan sampai lupa saya. Masuk kulkas berhari-hari nggak habis-habis. Nah, Emak saya dari kampuang nan jauh di mato nengok saya juga bawa mangga hasil metik kebun kurleb lima kiloan gitu masih aja numpuk dan belum tersentuh. Astaghfirullah...
Rasanya saya menyia-nyiakan makanan dan disitu saya kepengen sekali punya tetangga yang bisa saya bagi makanan. Tapi karena saya baru dan memang blok saya terkenal paling 'anteng' makanya saya jarang sekali liat ibu blok saya nongol di depan rumah. Kira-kira siapa yang sudi maen ke rumah kontrakan saya ya?saya kasih mangga deh, gratis :-D

Saya mengingat betul ketika makan tiap gigitan mangga pas jumlahnya terbatas itu. Sedikit tapi nikmat. Ah, sudahkah saya bersyukur seperti hadits dibawah ini?
"Barangsiapa yang tidak mensyukuri nikmat yang sedikit, maka ia tidak bisa mensyukuri nikmat yang banyak."(H.R Ahmad)
Bagaimana seharusnya saya mensyukuri nikmat mangga yang membludak ini?ah, sepertinya caranya harus lain ya. Harus dibagi-bagi. Berkurang jumlah mangga, bertambah kebahagiaan saya karena mengurangi pemubadziran kalau-kalau sampai mangga itu busuk. Wassalam...muach...sekian curhat hari ini pemirsa. Keep writing, stay blogging...

Rabu, 09 Desember 2015

CURHAT : MAKE YOUR OWN SPACE

Assalamu'alaikum shalihat. Hai, hari ini kalian libur kan?suami saya tidak *curhat*. Alhamdulillah ditemenin sama Ma'e saya beberapa hari ini jadi nggak begitu kesepian. Alhamdulillah juga banyak sekali makanan di rumah jadi nggak takut kelaparan kalau lagi nggak mau 'deketin' nasi. Ma'e jauh-jauh datang demi menengok si bontot yang sudah tak unyu lagi. Bawa banyak makanan khas rumah kami yang sederhana tapi sarat makna *hish kalau ini mah lebay*. Pisang tanduk, lupis raksasa, rambutan, sama kerupuk pasir. Alami ya?iya, demi mendukung program food combining saya *boong*.

Nah, pernah nggak ngerasa bosan dengan aktifitas harianmu? Bekerja atau sekolah misalnya. Rasanya sih semua orang pernah merasakannya ya, termasuk saya ketika menjadi pelajar hingga waktu bekerja. Pun ketika sekarang saya 'free', dan hanya menjalankan proyek rumahan. Kok bisa ya? Bisa dong, jika diibaratkan pikiran kita itu seperti air keruh yang terus diaduk dengan mengikuti pusaran tertentu. Nah, nggak akan kunjung jernih bukan? Sebetulnya mudah saja kok caranya. Tinggal endapkan saja air keruh atau pikiran kita beberapa saat. Saring semua yang masuk ke pikiran kita, pahami hikmah setiap aktifitas kita, dan netralkan perasaan kita tentang apa pun yang membuat kita merasa bahwa apa yang kita jalani itu tidak menghasilkan. Kalau lelah pikiran begitu.

Bagaimana jika lelah fisik?sebetulnya lelah fisik justru lebih mudah ditangani lho. Istirahat atau tidur insyaAlloh keesokan harinya bisa fresh kembali. Nah, kalau yang paling ekstrim sih lelah hati *hihihi* mungkin karena terlalu baper. Susah ditangani tapi bisa kok walau pun mungkin memakan waktu yang lebih lama. Caranya sih kalau saya pribadi dengan meningkatkan kadar kualitas diri. Caranya?lebih sering 'pedekate' sama Alloh, lebih banyak membaca, kalau memilih jalan-jalan lebih banyak tadabur, bertemu dengan komunitas yang membangun. Begitu aja sih ya. Just simple to do insyaAlloh, kalau saya sekarang ngerasa beda sama yang dulu suka baper. Entah kenapa, Alhamdulillah Alloh kasih manajemen yang cukup baik sehingga saya memang heboh di luar. Tetapi saya bisa mengontrol agar tidak terlalu bahagia, pun jangan terlalu berduka cita. Wallahu'alam...
Sekian dulu ya. Keep writing, stay blogging...

Senin, 07 Desember 2015

CRAFT : KREASI KERTAS KORAN

Assalamu'alaikum shalihat. Yey, kemarin adalah hari pertamaku ikut kumpulan ibu-ibu kompleks. Aku tergabung dalam kelompok dasawisma Melati I *namanya kaya TK*. Hihi deg-degan gimana gitu deh. Well, but ibu-ibunya baik lho. Kayanya sih aku termasuk salah satu yang paling muda soalnya ada juga yang seumuranku tapi beneran udah jadi ibu *semoga aku bisa segera menyusul, aamiin*.
Acaranya ngapain aja sih?
- Pembukaan
- Informasi (update data warga peserta KB, lomba administrasi antar dawis dan info seputar lingkungan)
- Lain-lain (perkenalan saya sebagai warga baru, yey! dan kocok arisan)
- Pengisian (nah ini nih yang paling seru) Jadi setiap anggota yang memiliki ketrampilan wajib sharing ke anggota lain. Kali ini Bu Warsito yang berprofesi sebagai guru IPA menularkan ilmu beliau untuk mendaur ulang kertas koran menjadi toples cantik seperti ini. Simpel kok bikinnya, insyaAllah kapan-kapan aku share ya kalau aku udah bisa bikin sendiri.
- Penutup.
See you on the next post insyaAlloh :-*, Keep Wtiting Stay Blogging...

Minggu, 06 Desember 2015

OPINI : BREASTFEEDING AND WORK

Assalamu'alaikum shalihat...today is holiday right, yuhu huwo!!! I just spending my time on my bed (after do my homework off course). What about you?

Tergelitik menulis ini karena salah satu sohib saya, Whini ngeganti DP BBM dengan gambar ibu menyusui dengan tulisan breastfeeding and work. Betul sekali dia adalah seorang Working Mom dengan dua buah hati yang jarak usianya berdekatan dan salah satunya masih menjadi penikmat ASI dari sang Bunda. Nah, mungkin banyak dari teman-teman sekalian yang ngerasa jadi Pejuang ASI ya karena begini ini.

MasyaAlloh ya gimana rasanya *ah, jadi kepengen*. Gimana nggak hebat coba. Asupan ASI setiap orang itu jelas beda-beda, tapi pasti Ibu-ibu berpikir sama bahwa mereka kepengen ngasih ASI buat buah hati mereka tidak kurang dari dua tahun dan enam bulannya eksklusif. Kondisi setiap orang pun beda-beda, ada Ibu yang bekerja, ada ibu yang usaha di luar rumah (full time dan tempat usaha tidak memungkinkan untuk memberikan ASI karena faktor kebersihan dan lain sebagainya mungkin). Nah, bagi Ibu-ibu yang bekerja atau berkarya di rumah pastinya harus jauh lebih bersyukur karena tidak terbatas ruang dan waktu dengan sang buah hati, tinggal bagaimana mengatur asupan ASI untuk sang buah hati.

Sebetulnya Pemerintah sudah mengeluarkan maklumat melalui Peraturan Kemenkes nomor 15 tahun 2013 yang mengatur bagaimana penyediaan fasilitas tempat menyusui yang layak di tempat bekerja. Namun demikian apa yang terjadi?Pada beberapa kasus justru terjadi diskriminasi terhadap working mom yang sedang dalam masa menyusui, entah itu oleh teman-teman mereka atau malah dari perusahaan tempat mereka bekerja itu sendiri. Hal inilah yang membuat para working mom menjadi tidak nyaman, dan mereka akhirnya memilih untuk resign dari tempat mereka bekerja. Ah, itu yang banyak membuat working mom berkecil hati dan sering merasa tersisih.

Secara umum ada dua tujuan pokok mengapa sih harus ada fasilitas menyusui di tempat bekerja?Pertama, Agar hak anak sebagai generasi penerus bangsa tidak hilang sekalipun Bunda mereka tetap aktif bekerja. Kedua, agar pemberian ASI mendapat dukungan dari semua pihak. Baik itu keluarga,lingkungan tempat bekerja dan juga pemerintah. Jika ketiganya bersinergi dengan baik maka pemberian ASI, terutama ASI eksklusif tidak akan terhambat. Nah bagaimana implementasinya?

Peraturan pemerintah ini seperti dianggap wacana belaka karena memang tidak ada sanksi tegas yang mengikat jika di tempat bekerja tidak ada fasilitas menyusui bagi para pegawainya. Pun, sepertinya belum ada tindakan inspeksi mendadak dari pihak yang mengeluarkan peraturan untuk memantau bagaimana perkembangannya. Nah, pemanfaatan iklan layanan masyarakat pun sepertinya belum ada yang menyinggung tentang hal ini. Semoga hal ini tidak sekedar menjadi wacana saja ya. Jangan anggap remeh para pejuang ASI, mereka layak untuk dihargai. Keep writing, stay blogging....



Note : Ditulis Minggu dan selesai Selasa, hihihi...

Sabtu, 05 Desember 2015

DAPUR : TOTOLE SI KALDU JAMUR

Assalamu'alaikum...Hai, jumpa lagi dengan saya, semoga dalam kondisi sehat dan tetap bersemangat ya. Tau kan ya kelebihan kadar MSG itu nggak baik buat kesehatan. But pada umumnya orang-orang yang sudah ter-mindset 'ora ono micin ora masak'. Ibu maupun Ibu Mertua saya pun demikian, sama-sama kekeuh bahwa tanpa penyedap rasa (atau setidaknya kaldu bubuk), makanan berasa kurang nampol. Apalagi buat mereka yang suka jajan di luar, pasti kalau penyedapnya kurang dia bakal ngerasa 'cemplang' banget nih makanan. Liat aja berapa sendok teh yang dimasukkan ke dalam seporsi mangkuk bakso/ mi ayam yang sering kita kudap di luar? Umumnya bisa 1 sendok teh lho, dan itu artinya kurang lebih 10gram. Itu baru di mangkok, belum di kuah rebusan kaldunya, belum di adonan daging baksonya. Cukup bombastis kan?gimana rasanya nggak fantastis penyedapnya aja segambreng. Nah, boleh ya pake MSG asal tidak terlalu banyak kadarnya. Dikit-dikit bisa dikurangi porsinya kalau belum bisa sama sekali nggak pakai penyedap. Sehari cukup 3 gram saja kalau bisa.
Nah, alternatif lain biasanya ibu-ibu lebih memilih kaldu bubuk(misalnya : Royco atau Masako) karena merasa lebih sehat dan MSG bukan merupakan satu-satunya unsur yang terkandung di dalamnya. Karena disitu jelas ada rasa yang ditonjolkan yaitu sapi atau ayam walau pun dalam bentuk bubuk. Nah, lagi-lagi ini soal porsi penggunaan jangan sampai berlebih sekalipun itu bukan pure MSG. Sebetulnya kalau kepengen pure non MSG bisa lho, bisa pakai gula putih (pasir) biar rasa makasan lebih balance. Atau kalau suka bisa pakai gula aren (jawa) walau pun sedikit. Terbukti kok, masakan asisten rumah tangga saya (ketika saya masih kerja) walau tanpa MSG dan kaldu bubuk selalu endes. Ternyata beliau selalu menggunakan rempah segar, plus nggak lupa gula jawa lho. Saya juga sudah beberapa kali mencobanya, dan memang betul terbukti.
Tempo hari ketika saya pulang ke rumah Ibu Mertua, saya menemukan serbuk yang bentuknya memanjang dan berwarna putih tulang. Saya pikir itu adalah silica gel. But kok di dapur?Usut punya usut itu adalah Totole. Totole adalah kaldu jamur yang di padatkan. Ini cocok digunakan untuk orang yang sedang diet vegetarian dan ingin mengganti kaldu hewani mereka. Tanpa MSG kah?jika disitu jelas terdapat tulisan MSG atau kode E621 berarti mengandung MSG. Halalkah?iya, karena tidak mengandung unsur hewani sama sekali. Bagaimana legalitas produknya?BPOM dan MUI sudah di dapat jadi insyaAlloh ya terjamin aman. Rasanya gurih sekali walaupun sedikit lho, Penasaran yuk dicoba.

Jumat, 04 Desember 2015

CURHAT : SIMPONI KATAK

Assalamu'alaikum. Alhamdulillah nemu cara buat nge-blog juga, pernah install blogspot di hape but aku un-install karena memori penuh plus nggak bisa cara ngatur letak-letak aplikasi biar nggak penuh di hape itu gimana. *Hehehe...gaptek sama males belajar beda tipis* 
Hari ini adalah hari ke sekian aku pindah, ya sabtu kemarin (tepatnya 28-11-2015) aku diboyong suamiku ke kota Satria, Banyumas. Fyi ya, Purwokerto sama Banyumas yang sebenernya wilayah dati II adalah Banyumas. Jadi nggak apa-apa ya kalau Banyumas yang ku sebut. Beda banget ini mah wilayah tempat tinggal kami sekarang dengan yang dulu. Dulu kami tinggal di jantung kota, sekarang kami tinggal di ring road dan wilayah pesawahan yang disulap menjadi 'hutan' perumahan. Alhasil bonus suara-suara alam yang ku rindukan datang kembali sebagai musik pengantar tidurku. Udaranya sejuk (bukan buatan), Yey! Jalan depan rumah lebar sekali. Rumahnya alhamdulillah entah berapa kali luas kamar (kost) kami di Bandung. MasyaAlloh, semoga janji kehidupan yang lebih baik kami dapatkan disini. Aamiin.

It's just about my warming up exercise to write better...Stay Blogging...!