Jumat, 27 November 2015

RESENSI : CEWEK - ESTI KINASIH


Identitas Buku
Judul Buku          : Cewek!!!
Penerbit              : PT Gramedia Pustaka Utama
Penulis                : Esti Kinasih
Tebal                  : 424 halaman ; 20 cm
ISBN                  : 979 – 22 – 1515 – 8
Genre                  : Fiksi Remaja
Sinopsis
Buku ini bercerita tentang ego seorang cewek, yang keberadaanya sering hanya dianggap sebagai “konco wingking” saja oleh para lelaki. Langen adalah tokoh utama dari sekumpulan cewek yang terdiri dari 3 personel yaitu Fani, Febi dan Langen (sendiri), yang sekaligus bertindak sebagai ketua geng. Di kubu lawan adalah sosok Bima, Rei dan Rangga yang tak lain dan tak bukan adalah pasangan  sekaligus lawan dari ketiganya. Perseteruan mereka berawal dari kesupersibukan ketiga lelaki tersebut dalam mengikuti kegiatan “Maranon” yang merupakan unit kegiatan mahasiswa yang sering disebut dengan MAPALA. Yang membuat ketiga cewek itu naik pitam adalah keterlibatan Stella dan kawan-kawan (bukan anggota Maranon) tetapi selalu ikut dalam kegiatan Maranon. Dan karena Stella dikenal sebagai cewek penggoda maka ketiganya bersepakat untuk melakukan perlawanan dengan otot dan otak.
Langen memiliki karakter yang frontal dan sangat gesit untuk ukuran cewek. Dia mendambakan cinta pertama yang akan berakhir dengan indah  Dia dan Rei saling mencintai dan menjalin hubungan dengan sukarela. Beda dengan Fani yang harus menerima cinta Bima, karena terpaksa dan tidak pilihan selain kata ya dan fani tidak pernah menjawab iya/tidak atas pengakuan Bima. Sedangkan Febi adalah gadis keturunan keratin yang sangat aristokrat,  selalu menurut dan bersikap manis kepada Rangga yang ternyata memiliki masa lalu yang tidak bisa dibilang manis. Rangga sempat menduakan febi dengan Ratih karena mereka berdua sama-sama suka menari. Dan pada akhirnya pilihan Rangga jatuh kepada febi karena menurutnya febi adalah cewek yang langka karena saking penurut dan sopannya dia dibandingkan kedua pacar temannya. Kisah perlawanan ketiganya berawal dari ‘disewanya’ Stella (salah satu sahabat Langen) untuk menjatuhkan Rangga di depan Febi, karena pada awalnya Febi sangat tidak menyetujui ide  gila yang dilakukan oleh kedua rekannya itu, Langen dan Fani.
Pada saat ketiga anggota kubu cewek sudah bersepakat untuk melawan lelaki-nya. Mereka pun berpikir bagaimana cara membuat ketiga lawan mereka mengakui keberadaan mereka. Dan melalui Iwan-cs (yang tak lain juga sahabat Langen) mereka akhirnya menemukan gagasan cukup gila dan sangat menantang. Ya, kebut gunung. Untuk ukuran ‘cewek rumahan’ seperti mereka tentulah itu akan membuat pihak lawan membuka mata dan mengakui keberadaan mereka (catatan : jika menang). Dimulai dengan penentuan dan pemetaan medan, melakukan olah fisik secara gila-gilaan mereka bertiga akhirnya mereka berhasil menaklukan medan yang sudah Iwan-cs tentukan. Tentu saja setelah pingsan, berdarah-darah, dan menangis karena kelelahan serta kesakitan selama mereka melalui proses pendakian. Tentu saja dengan bantuan strategi dan fisik lima personel ‘pasukan pengawal’ yang diketuai oleh Iwan-cs. Ketika akhirnya mereka sampai di puncak dan melalui tahap percobaan mereka sangat girang dan yakin bisa mengalahkan kubu lawan.
Kebut gunung yang pertama dimenangkan oleh Langen CS karena jelas media sudah sangat dikuasai (ditentukan oleh mereka sendiri) dan melibatkan para 'ahli' dalam turut mensukseskan misi mereka. Merasa diakalin oleh ketiga cewek mereka. Bima cs pun tak kalah akal, mereka menantang ketiganya melakukan kebut gunung untuk kedua kalinya. Namun pada tantangan kali ini Bima cs sangat dan teramat matang dalam menyusun strategi dan bermaksud merahasiakannya sehingga hal ini membuat Langen cs kelimpungan walaupun kurang dari beberapa hari sebelum kompetisi itu dilakukan, info mengenai tempat bocor ke pihak lawan (Langen cs) melalui Febi yang justru tidak bisa ikut terlibat langsung dalam kompetisi kali ini. Dengan jerih payah Langen dan Fani akhirnya memenangkan kompetisi ini dengan 'cantik', tentu saja masih dengan bantuan Iwan cs. Rei, Bima dan Rangga mengakui kekalahan ke kubu lawan dan berjanji tidak akan lagi menganggap mereka sebelah mata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar