Senin, 18 September 2017

Menjawab pertanyaan tentang Me Time

Hallo temans, how about your monday? Saya cukup bahagia hari ini pasalnya saya bisa tidur siang - atau pagi lebih tepatnya-. Mengingat semalam saya packing dan mengerjakan pekerjaan rumah sampai pukul dua dini. Akhirnya saya bisamenemani si kecil tidur dari pukul 09.00-11.00 (baca : modus), padahal biasanya begitu si kecil tidur saya 'memulai aksi'. Happy monday, have a sleppy day deh ya : buat saya.

Selama hampir dua bulan saya resmi menjadi single fighter dalam menyelesaikan pekerjaan rumah tangga. Walau pun selama ada suami juga saya terbiasa dengan hal itu. Tetapi rasanya suami bisa saya perbantukan untuk sekedar menemani si kecil bermain jika beliau di rumah.

Saya harus belajar urusan per-gas-an (memasang gas) yang suka rewel tiba-tiba, mengatasi listrik anjlok, menangani anak sakit, sampai remeh-temeh lain. Pencapaian saya yang cukup berani adalah ketika saya kembali mencoba mengendarai sepeda motor bersama si kecil. Kenapa saya sangat mengapresiasi kembalinya saya menyetir? Karena pasca pindah ke Bandung Agustus 2015 saya sudah tak lagi menyetir kalau tidak mendesak.

Si kecil terkadang memiliki jam tidur yang tidak bisa diprediksi. Bisa setelah magrib sudah tidur, bisa sampai jam 10 malam. Hari ini saja pukul setengah 9 malam ini, dia masih sibuk minta saya menurunkan apa-apa yang tergantung di rumah, mencari cicak, minta dititah. Ada hanger, mukena, tas, gendongan dan pernak-pernik lain berserakan di lantai dan sekarang hal itu sudah saya anggap lumrah. Walaupun rasanya sudah serapi mungkin, tetap saja tak rapi-rapi.

Ada kalanya di malam hari,  sekedar membuat mi rebus saya bisa nikmati karena saya merasa membutuhkan me time. Seperti semalam saya menyantap seblak pukul 10, terpaksa melupakan diet sementara waktu. Sekedar membaca buku, atau konsen bertilawah. Sekedar mandi, bahkan -maaf- BAB. Me time buat saya mah receh, remeh dan nggak mahal kok.

Saya pernah menjadi istri bekerja -bukan ibu bekerja- ya, bahkan jam kerja saya bisa dikatakan 24 jam stand by. Saya bukan security lho by the way. Bergerak gesit, kesana-kemari, sebagai analis, debt collector, sekaligus eksekutor di sebuah lembaga instistusi perbankan. Rasanya jika boleh saya bandingkan, kok masih capek sekarang ya. Sekali pun sekarang saya belum bisa 'ngisi kantong', justru bikin kantong bolong. But saya menikmati peran saya.

Nah, untuk itu sebisa mungkin jika ada suami saya meminta beliau untuk bergantian menjaga si kecil. Ada dua tujuan sebetulnya, untuk bonding antara si ayah dan anak. Serta manfaat lainnya adalah saya bisa ber me time. Seperti yang sudah saya bilang bahwa me time itu tidak mahal, dan pada dasarnya adalah kebutuhan dasar. Jadi jangan biarkan diri kita stres akut karena merasa kurang me time ya :)

Sesekali coba pakai masker, luluran dan merawat diri. Boleh juga ngemil coklat, es krim atau makanan yang selalu jadi penghalang diet kita. Bisa juga dengan menabung untuk berbelanja baju, hijab atau buku yang kita idam-idamkan. Atau melakukan hal yang bersifat meng-entertain diri kita sendiri. Jadi bahagia itu pilihan, dan eksekutornya adalah diri kita sendiri bukan? Jadilah bahagia dengan hal simpel bernama -me time-.

Purwokerto, 18-09-2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar