Minggu, 11 Oktober 2015

JALAN -JALAN : CAR FREE DAY DAGO

Hai, hai ketemu lagi dengan saya alhamdulillah dalam kondisi sehat, semoga dalam kondisi lebih baik juga. How about you?i hope you so dear  :). Hari ini adalah Minggu, yey! Time to spend my time with my little family. Sama seperti kamu-kamu yang juga biasa ngabisin waktu minggumu bersama orang-orang tercinta kan?jalan-jalan, bersih-bersih, baca buku, nyalurin hobi, belanja atau ngapain aja yang bikin kamu  semangat lagi buat ngadepin senin yang sering banget diikuti dengan jargon "I hate Monday". Karena musti upacara lah, balik perantauan (kost2an) lah atau, lagi ngejar deadline mungkin. But, apa pun itu semoga minggumu kali ini bermanfaat dan menyenangkan ya dear.

Kami (saya dan suami) selalu menyempatkan kegiatan jalan pagi setiap hari (senin-sabtu) di area monumen pancasila Bandung. Tetapi jika hari Minggu kawasan ini menjadi kawasan pasar tumpah yang sudah dipadati dengan jajaran stand pada pedagang dari seluruh pelosok Bandung yang siap menjajakan barang dagangan mereka dari pukul 06.00 hingga pukul 12.00. Sehingga hari ini kami memilih untuk menghabiskan tiga jam kami untuk jalan-jalan di area C.F.D (Car Free Day) Dago, Bandung. Lama ya?iya, pakai acara sok nyasar dan muter kampus spesialis teknik kenamaan kota Bandung segala. Seperti dua minggu pekan lalu, hari ini tak banyak berubah. Tetap ada banyak kegiatan yang dilakukan tanpa melibatkan kendaraan yang menebarkan asap di sepanjang jalan yang di penuhi Factory Outlet ini.

Apa saja sih yang bisa kita temukan di C.F.D Dago Bandung?

1. Senam Kesehatan
   Sudah jadi menu wajib di kota manapun ya sepertinya kegiatan satu ini. Gerakan tubuh sistematis yang diiiringi dengan musik yang menggugah semangat yang di desain untuk kebugaran tubuh. Ada yang dilakukan di alun-alun kota, car free day, atau taman-taman kota. Pun di dago ini, pagi ini saya menemukan dua senam di dua titik  yang tidak berjauhan. Satu spot menyajikan senam kesegaran jasmani. Banyak dari peserta yang memenuhi jalan sehingga memperlambat laju 'lalu lintas' pagi yang menjadikan para pelalu lintas mau tidak mau ikut menikmati gerakan senam, walaupun tidak turut berbaris dan semata-mata mengikuti gerakannya. Di titik lain saya menemukan sekumpulan pesenam yang sedang mengikuti gerakan Zumba, yang kebanyakan diikuti oleh para teteh-teteh geulis.

2. Kegiatan Seni
   Yang cukup menyedot perhatian para pe-CFD hari ini adalah kumpulan aksi anak jalanan yang memainkan musik (anak laki-laki) dan sebagian anak-anak perempuan menarikan tarian ala kadarnya. Tidak terlalu kompak, namun sebagian dari kami menikmati dan turut memberikan apresiasi berupa tepuk tangan dan pundi-pundi rupiah yang kami masukkan dalam kardus yang sudah disediakan. Ada juga produk sponsor yang membawa tim break dance dan turut meramaikan kegiatan CFD pagi ini.

3. Kegiatan Mahasiswa
    Ada beberapa komunitas mahasiswa yang turut meramaikan CFD pagi ini. Mulai dari kegiatan cek kesehatan yang diadakan oleh tim KSR (Korps Suka Rela) salah satu universitas islam swasta di Bandung. Pembubuhan tanda tangan sebagai bentuk kepedulian dan para simpatisan diberikan sebuah stiker untuk setiap tanda tangan. Ada pula yang meneriakkan yel-yel yang membuat para pe-CFD mendekat, sekdar mencari tahu apa yang sedang mereka kampanyekan. Fyi, ada juga beberapa kegiatan yang ditertibkan oleh satpol PP karena dianggap merusak tanaman atau mengganggu ketertiban umum. Ada juga komunitas mahasiswa yang membawa bermacam-macam properti yang saya terka bahwa itu adalah komunitas mahasiswa pecinta sinematografi. Ada lagi mahasiswa yang sedang berkumpul di taman bahasa yang tidak jauh dari situ.

4. Promosi
    Sudah menjadi tujuan utama bagi sebagian para pengusaha, baik yang musiman atau pun mereka yang menjalankan aktivitas dagang sebagai kegiatan harian mereka untuk sekedar mencari peruntungan dan memasarkan di acara mingguan semacam ini . Banyak yang menjajakan makanan, minuman, pernak-pernik, baju, mainan bahkan produk-produk kenamaan pun tak kalah gencar melakukan promosi di sini. Ada yang menyajikan tester, ada yang menyebarkan brosur dan ada pula yang langsung menyodorkan produk mereka kepada calon pembeli.

5. Wisata kuliner
     Sudah jadi menu wajib di manapun ada kegiatan semacam ini. Banyak yang menjajakan makanan khas kota Bandung dengan berkeliling, ada juga yang hanya mangkal di tempatnya biasa menjajakan makanan dagangannya. Sebut saja makanan wajibnya adalah Lumpia basah, siomay, batagor, sosis bakar, dan kudapan kecil lain. Makanan besarnya adalah kupat tahu, lontong kari, nasi goreng, nasi kuning dan uduk hingga makanan khas Hotel yang kebetulan sengaja di buka stand yang menyediakan menu breakfast oleh sebuah hotel di sekitar Dago. Yup, menu ini khusus disajikan untuk pada tamu hotel yang ingin menikmati santap pagi di luar ruangan dan untuk para pe-CFD yang ingin menikmati sarapan pagi di hotel. Tentunya untuk para pe-CFD dikenakan charge tertentu ya guys. Ini tidak gratis :D *hihihi...*

Saya memilih nasi uduk dan kawan-kawannya (orek tempe, kentang kering, telur balado dan bihun sayur) serta kerupuk sebagai pelengkapnya. Cuma Rp 12.000,00 lho guys, mana rasanya endes banget. Jadi keingetan beberapa waktu lalu saya dan teman-teman saya yang kece badai (sebut saja namanya ocha dan isti) turut menikmati suasana yang sama di kawasan kampus kenamaan kota Jogja. Tetapi beda banget kalau masalah makanan deh kayanya. Rasa bubur ayam dan soto yang disajikan disana sangat 'lucu' dan tidak cocok dengan harga yang dipajang. Ahai, fyi disini rata-rata pedagang menyediakan teh tawar gratis yang siap disruput. Jarang kalian akan menemukan pedagang yang kucel, disini semua pedagang rapi, berpenampilan menarik dan sangat sopan. Kita jadi berasa dilayani sekali, walau cuma ngeluarin duit berapa rupiah saja. Kami membawa sekilo lebih pisang berlabel 'sunpride' yang dibandrol dengan harga Rp 13.000,00 saja per kilo. Murah, meriah, sehat dan bersemangat. See you soon di postingan selanjutnya, insyaAlloh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar